Abdi Kristus: Perbedaan antara revisi

'''Abdi Kristus''' (disingkat AK) adalah tarekat suster-suster yang pada mulanya disebut ''Abdi Dalem Sang Kristus'' (ADSK) ketika didirikan oleh Mgr PJ Willekens SY, '''Vikaris Apostolik''' Batavia (Jakarta) pada 29 Juni 1938 di [[Ambarawa]], [[Jawa Tengah]]. Tarekat ini mengembangkan panggilan hidup bakti di kalangan para wanita pribumi, waktu itu [[Jawa]], sehingga namanya berkonotasi khas Jawa. Tujuh suster pertama dibina dengan bantuan dua orang suster Santo Fransiskus (OSF) dari Semarang. Pada tahun 1945 ADSK mulai berdiri sendiri, dipimpin oleh Sr. M Xaveria yang baru berusia 23 tahun. ADSK melakukan pengabdian di bidang [[pendidikan]], [[kesehatan]], [[pastoral]] dan lain-lain. Karya-karya pertama dilakukan di [[Keuskupan Agung]] [[Semarang]], tetapi kemudian melebar ke keuskupan lain seperti [[Malang]], [[Surabaya]], [[Denpasar]], [[Jayapura]], [[Nabire]], [[Jakarta]], [[Pangkalpinang]], [[Bogor]], dan [[Palangkaraya]]. ADSK mempunyai status Kongregasi tingkat keuskupan dari Uskup Agung Semarang. Karena mereka juga berhasil menarik panggilan hidup bakti dari kalangan lain bukan-Jawa, maka bagian nama yang khas Jawa disesuaikan, ditanggalkan, hingga menjadi Abdi Kristus (AK) saja dan lebih berkonotasi Indonesia. Diawali dengan menumpang di rumah biara OSF, Abdi Kristus kini mempunyai setidaknya 26 rumah biara di seluruh Indonesia, dan berpusat di [[Ungaran]], Jawa Tengah. Suster-suster Abdi Kristus sekitar 150 orang.

 

* KWI, '''Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia'''

* Buku Pedoman Interen Abdi Kritus, '''Konstitusi Abdi Kristus'''