Wangsa Sailendra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 54:
== Runtuhnya Wangsa Sailendra ==
Adanya ketimpangan perekonomian serta perbedaan keyakinan antara Sailendra sang penguasa yang beragama Buddha dengan rakyat Jawa yang beragama Hindu Siwa, menjadi faktor terjadinya ketidakstabilan di Jawa Tengah.{{fact}} Untuk mengatasi ini, raja Samaratungga menikahkan putrinya Pramodhawardhani, dengan anak Garung, [[Rakai Pikatan]] yang waktu itu menjadi pangeran wangsa Sanjaya.{{fact}} Sejak itu pengaruh Sanjaya yang bercorak Hindu mulai dominan di Mataram, menggantikan agama Buddha. Rakai Pikatan bahkan menyerang [[Balaputradewa]], yang merupakan saudara Pramodhawardhani.{{fact}} Sejarah wangsa Sailendra berakhir pada tahun 850, yaitu ketika Balaputradewa melarikan diri ke ''Suwarnadwipa'' atau Sriwijaya yang merupakan negeri asal ibunya. Setelah terusirnya wangsa Sailendra dari Jawa Tengah, berakhir pula kekuasaan Sriwijaya atas Jawa selama satu abad.{{fact}} Orang-orang Jawa yang menjadi pengikut Balaputradewa merasa tersingkir dan akhirnya bermigrasi ke Jawa Barat untuk mendirikan [[Kerajaan Banten|Kerajaan Banten Girang]].<ref name="end">{{cite book |last=Munoz|first=Paul Michel|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula|publisher=Editions Didier Millet|date=2006|location=Singapore|url= |doi= |pages=pages 171|id= ISBN 981-4155-67-5}}</ref>
== Lihat pula ==
|