Islam dan anarkisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.7.1) (bot Menambah: ar:لاسلطوية إسلامية |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara) |
||
Baris 10:
Kritikan anarkisme terhadap Islam terpusat pada peranan perempuan dalam dunia Islam dan hubungan antara [[homoseksual]] dengan ajaran Islam. Kaum ‘barat’ menilai kehidupan sosial Islam sebagai [[patriarki]], dimana perempuan mempunyai hak yang lebih sedikit dari pada pria, perempuan dipaksa untuk memakai jilbab, dan menyangkal hak-hak dasar, seperti memberikan suara dan pendidikan. Di banyak negara yang mayoritas Muslim, homoseksualitas adalah hal yang terlarang dan dapat diberikan hukuman fisik yang keras. Bagaimanapun juga, pertentangan akan masalah-masalah ini terkait dengan tujuan agama dan berapa banyaknya cabang dari penyesuaian regional dan budaya dari suatu daerah. Untuk contohnya, pemakaian jilbab tidak ada dasarnya pada [[Al-Qur’an]] ataupun ajaran-ajaran dari [[Nabi Muhammad]] ([[Hadist]]).
Bahkan ajaran dasar dari Islam menawarkan poin-poin pendirian yang teguh. Contohnya: Islam melarang homoseksualitas, dan memberikan peranan yang berbeda pada pria dan perempuan, sesuatu hal yang bertentangan dengan kepercayaan anarkis kebanyakan. Begitupula dengan masalah perlakuan Islam terhadap orang yang ingkar pada agama dan non-Muslim. Konsep dari [[Jihad]] (yang mana menjadi wacana kontroversi tradisional
Pada [[abad ke-19]] dan 20, banyak Muslim yang liberal meragukan keortodoksan makna atas Islam. Muslim-muslim ini mengkonsentrasikan pada konsep realisasi-diri, yang disebut Ijtihad, yang membebaskan individu untuk menerjemahkan tulisan-tulisan religius menurut kondisi dimana dia berada, daripada menyerahkan segala sesuatu kepada tulisan-tulisan keputusan sebagian ulama. Karena Islam adalah agama yang dinamis. Banyak Muslim yang liberal memperjuangkan untuk kesamaan hak atas pria dan perempuan, menerima homoseksualitas, menolak hukum Syari’ah dan menolak politik praktis yang mengatasnamakan agama, hal-hal tersebut menyingkirkan banyak perbedaan antara Islam dan anarkisme. Muslim yang liberal tidak memandang pergerakan mereka sebagai reformasi agama, namun pergerakan untuk mengembalikan lagi esensi murni Islam itu sendiri, yang mana telah menyimpang selama beberapa tahun ini.
Baris 36:
=== Islam dalam penggunaan kekerasan ===
Saat kaum anarkis kristen menolak sepenuhnya penggunaan kekerasan, kebanyakan kaum anarkis setuju bahwa penggunaan kekerasan dapat di benarkan sebagai pertahanan diri. Konsep kekerasan untuk pertahanan diri ini juga ditemukan pada Al-Qur’an, yang mengatakan ''“Berjuanglah di jalan Allah melawan siapa saja yang menindas kamu, tapi janganlah kamu memulai permusuhan. Sesungguhnya Allah tidak mencintai para penyerang”''. Walaupun orang-orang Muslim sering dituduh menyebarkan agamanya dengan pedang, Al-Qur’an mengajarkan bahwa seharusnya tidak ada suatu pemaksaan dalam penyebaran sebuah agama. Jelasnya, Islam tidak menyetujui penindasan. Salah satu Hadist menyatakan ''“Wahai kaumku, Allah telah melarang penindasan terhadap Nya dan terlarang juga
== Sejarah kecenderungan anarkisme terhadap Islam ==
|