Pesawat pencegat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pertahanan titik |
k Pertahanan titik |
||
Baris 23:
Bangsa Jerman segera saja kehilangan kemampuan untuk memprojekkan kekuatan udara mereka di atas wilayah musuh, tidak lagi diperlukan persyaratan yang lebih banyak untuk pesawat tempur pengawal berjelajah panjang. Mereka diharuskan untuk tetap menggunakan Bf 109 selama peperangan, kendati pesawat itu dan pesawat yang lebih baru dikembangkan sebagai pesawat tempur pengebom, keperluan ''[[Luftwaffe]]''' (Angkatan Udara Jerman) yang paling mendesak adalah pesawat pencegat, karena angkatan udara Amerika dan Persemakmuran menggempur Jerman siang dan malam. Seiring dengan bertambahnya upaya pengeboman, terutama pada permulaan tahun 1944, Luftwaffe berupaya memperkenalkan sejumalah pesawat berkinerja tinggi seperti [[Messerschmitt Me 163]] ''Komet'' dan bahkan pesawat yang aneh seperti [[Bachem Ba 349]] ''Natter'' untuk berperan sebagai pesawat tempur pencegat berjelajah sangat pendek. Pada umumnya, pesawa-pesawat ini terbukti sulit dioperasikan, dan memiliki dampak getar yang kecil pada upaya pengeboman.
[[Berkas:Raptor and TU-95.jpg|thumb|[[F-22]] dari Pangkalan Udara Elmendorf, [[Alaska]] mencegat [[Tupolev Tu-95]] milik [[Rusia]] di dekat wilayah udara
Pada masa [[Perang Dingin]], pesawat pengebom diharapkan mampu terbang menyerang lebih tinggi dan lebih cepat (mendekati supersonik). Ini memicu perancangan pesawat tempur yang menekankan aspek percepatan dan daya jelajah, seperti [[Saunders-Roe SR.53]] (bersumberdaya campuran (jet/roket), atau [[Convair XF-92]], atau uji coba Soviet dengan ketapel untuk meluncurkan [[Mikoyan-Gurevich MiG-19]], kendati tidak ada satupun darinya yang diketahui berguna secara praktis. Perbaikan mesin jet telah membuat daya bantu roket mengalami perulangan, dan sederet pesawat baru yang dilibatkan adalah bersumberdaya jet murni, di antaranya [[Mikoyan-Gurevich MiG-21]], [[English Electric Lightning]], dan [[F-104 Starfighter]]. Kelas pesawat terbang ini kini telah punah; perbaikan daya mesin yang dibuat bahkan cocok dan praktis untuk pesawat kecil, untuk peran apapun, dan pesawat yang dapat digolongkan ke dalam kelas ini pada umumnya adalah pesat multiperan dan sering digunakan untuk tujuan penyerangan.
|