Mazhab Frankfurt: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
'''Mazhab Frankfurt''' Mazhab Frankfurt ialah sebuah nama yang diberikan kepada kelompok [[filsuf]] yang memiliki afiliasi dengan ''[[Institute for Social Research]]'' di [[Frankfurt]], [[Jerman]], dan pemikir-pemikir lainnya yang dipengaruhi oleh mereka. Tahun yang dianggap sebagai tahun kemulaian Mazhab Frankfurt ini adalah tahun [[1930]], ketika [[Max Horkheimer]] diangkat sebagai direktur lembaga riset sosial tersebut. Beberapa filsuf terkenal yang dianggap sebagai anggota Mazhab Frankfurt ini antara lain [[Theodor Adorno]], [[Walter Benjamin]], dan [[Jürgen Habermas]]. Perlu diingat bahwa para pemikir ini tidak pernah mendefinisikan diri mereka sendiri di dalam sebuah kelompok atau 'mazhab', dan bahwa penamaan ini diberikan secara retrospektif. Walaupun kebanyakan dari mereka memiliki sebuah ketertarikan intelektual dengan pemikiran [[neo-Marxisme]] dan kritik terhadap budaya (yang di kemudian hari memengaruhi munculnya bidang ilmu [[Studi Budaya]]), masing-masing pemikir mengaplikasikan kedua hal ini dengan cara-cara dan terhadap subyek kajian yang berbeda.
Ketertarikan Mazhab Frankfurt terhadap pemikiran [[Karl Marx]] disebabkan antara lain oleh ketidakpuasan mereka terhadap penggunaan teori-teori [[Marxisme]] oleh kebanyakan orang lain, yang mereka anggap merupakan pandangan sempit terhadap pandangan asli [[Karl Marx]]. Menurut mereka, pandangan sempit ini tidak mampu memberikan 'jawaban' terhadap situasi mereka pada saat itu di Jerman. Setelah [[Perang Dunia Pertama]] dan meningkatnya kekuatan politik [[NAZI]], [[Jerman]] yang ada pada saat itu sangatlah berbeda dengan [[Jerman]] yang dialami [[Karl Marx]]. Sehingga jelaslah bagi para pemikir Mazhab Frankfurt bahwa [[Marxisme]] harus dimodifikasi
Patut dicatat bahwa beberapa pemikir utama Mahzab Frankfurt beragama [[Yahudi]], dan terutama di perioda awal secara langsung menjadi korban [[Fasisme]] [[NAZI]]. Yang paling tragis ialah kematian [[Walter Benjamin]], yang melakukan bunuh diri setelah isi perpustakaannya disita oleh tentara [[NAZI]]. Beberapa yang lainnya, seperti [[Theodor Adorno]] dan [[Max Horkheimer]] terpaksa melarikan diri ke negara lain, terutama [[Amerika Serikat]].
|