Wali Sanga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 102:
4. Bahasa para pedagang Muslim yang datang ke Asia Tenggara (utamanya Malaka dan Nusantara) dinamakan bahasa Malay (Melayu) karena para pedagang dan Mubaligh yang datang di abad 14-15 sebagian besar datang dari pesisir India Barat yaitu Gujarat dan Malabar, yang mana orang-orang Malabar (sekarang termasuk neg. bagian [[Kerala]]) mempunyai bahasa [[Malayalam]], walaupun asal-usul mereka adalah keturunan dari Hadramawt '''mengingat kesamaan madzhab Syafi’ie yang sangat spesifik dengan pengamalan tasawuf dan penghormatan kepada Ahlul Bait'''. Satu kitab fiqh mazhab Syafi’ie yang sangat popular di Indonesia ''Fathul Muin'' pengarangnya bahkan [[Zainuddin Al Malabary]] (berasal dari tanah Malabar), satu kitab fiqh yang sangat unik karena memasukkan banyak pendapat kaum [[Sufi]], bukan hanya pendapat kaum [[Fuqaha]]. Satu bukti yang sangat akurat adalah '''kesamaan Madzhab Syafi'ie dengan corak tasawuf dan pengutamaan Ahlul Bait yang sangat kental seperti kewajiban mengadakan Mawlid, membaca Diba & Barzanji, membaca beragam Sholawat Nabi, membaca ''doa Nur Nubuwwah'' (yang berisi doa spesifik kepada cucu Rasul '''Hasan''' dan '''Husayn''') dan banyak amalan lainnya hanya terdapat di Hadramawt, Mesir, Gujarat, Malabar, Ceylon, Sulu & Mindanao, Malaysia dan Indonesia'''. Pengecualian mungkin hanya terhadap kaum Kurdistan di Iraq dan Iran, yang mereka bermadzhab Syafi’ie dengan corak Tasawuf yang sangat kuat dan mengutamakan ahlul bait (''Kitab Mawlid Barzanji'' dan ''Manaqib [[Syekh Abdul Qadir Jilani ]]''adalah karya Ulama mereka [[Syekh Ja’far Barzanji]]) tapi tinggal di daerah pedalaman dan pegunungan, bukan pesisir seperti lainnya.
Analisis sejarah diatas menandakan agama Islam dari madzhab dan corak ini sebagian besarnya disebarkan melalui jalur pelayaran dan perdagangan dan berasal dari satu sumber yaitu Hadramawt, karena '''Hadramawt adalah
5. Di abad 15 Raja-raja Jawa seperti '''Raden Patah dan Pati Unus sama-sama menggunakan gelar Alam Akbar''', yang mana di abad 14 di Gujarat sudah dikenal keluarga besar '''Jamaluddin Akbar''' cucu keluarga besar Datuk Azhimat Khan (Abdullah Khan) putra Abdul Malik putra Alwi putra [[Muhammad Shahib Mirbath]] Ulama besar Hadramawt Abad 13M. Keluarga besar ini sudah sangat terkenal sebagai Mubaligh Musafir yang berdakwah jauh hingga pelosok Asia Tenggara dan mempunyai putra-putra dan cucu-cucu yang banyak menggunakan nama Akbar, seperti Zainal Akbar, Ibrahim Akbar, Ali Akbar, Nuralam Akbar dan banyak lainnya.
|