Letusan Plinius: Perbedaan antara revisi

'''ErupsiLetusan Plinian''' adalah [[erupsiletusan vulkanik]] yang bercirikan mirip dengan erupsiletusan dari [[Gunung Vesuvius]] 79 SM.

ErupsiLetusan Plinian ditandai dengan semburan [[gas vulkanik]] dan [[abu vulkanik]] yang menyembur tinggi hingga [[stratosfer]], suatu lapisan [[atmosfer]] yang sangat tinggi. Karakteristik utamanya adalah pemancaran [[batu apung]] dalam jumlah besar dan erupsiletusan letusan gas yang sangat kuat dan berlangsung lama.

ErupsiLetusan pendek dapat berakhir kurang dari sehari, tetapi erupsiletusan panjang dapat mencapai beberapa bulan. ErupsiLetusan panjang bermula dari pembentukan [[awan abu vulkanik]], kadang-kadang disertai [[aliran piroklastik]]. Jumlah magma yang dikeluarkan sangat banyak sehingga puncak gunung mungkin runtuh, menghasilkan sebuah [[kaldera]]. Abu halus dapat menyebar hingga area yang sangat luas. ErupsiLetusan Plinian sering disertai oleh suara letusan yang nyaring, seperti yang dihasilkan oleh letusan [[Gunung Krakatau]] pada tahun [[1883]].

Beberapa contoh erupsiletusan Plinian yang menghasilkan kaldera antara lain adalah:

* ErupsiLetusan [[Gunung Pinatubo]] tahun [[1991]] di [[Luzon]], [[Filipina]];

* ErupsiLetusan [[Gunung St. Helens]] tahun [[1980]];

* ErupsiLetusan [[Gunung Krakatau]] tahun [[1883]] di [[Selat Sunda]], [[Indonesia]];

* ErupsiLetusan [[Gunung Tambora]] tahun [[1815]] di [[Sumbawa]], [[Indonesia]];

* ErupsiLetusan [[Gunung Tarumae]]<ref> Enlightenment activities for improvement on disasters from Tarumae Volcano, Japan, Cities on Volcanoes 4, 23-27 January 2006</ref> tahun [[1667]] dan [[1739]] di [[Jepang]];

* ErupsiLetusan [[Gunung Vesuvius]] 79 SM, yang menjadi referensi untuk erupsiletusan Plinian.

Lava yang dihasilkan biasanya [[Rhyolite|rhyolitic]] dan kaya [[silikat]]. Lava [[Basaltic]] jarang terdapat pada erupsiletusan Plinian, misalnya pada erupsiletusan [[Gunung Tarawera]].

[[Kategori:Jenis erupsiletusan vulkanik]]