Inflasi dan perekonomian Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 61.94.63.161 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 180.178.99.238
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi, --summary +mem[p]engaruhi, per hukum KPST)
Baris 1:
'''Inflasi dan perekonomian Indonesia''' sangat saling berkaitan. Apabila tingkat inflasi tinggi, sudah dipastikan akan mempengaruhimemengaruhi pertumbuhan ekonomi, dimana akan melambatnya laju pertumbuhan ekonomi.
 
== Inflasi dan perekonomian ==
Baris 76:
 
=== Perekonomian ===
Tanda-tanda perekonomian mulai mengalami penurunan adalah ditahun [[1997]] dimana pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif akan sangat mempengaruhimemengaruhi iklim [[investasi]] di Indonesia. Mungkin hal itulah yang terus diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini sangat berhubungan dengan aktivitas kegiatan [[ekonomi]] yang berdampak pada penerimaan negara serta pertumbuhan ekonominya.
Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa mendatang. Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat, tingkat inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.