Abraham Couperus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Baris 10:
Setelah perundingan yang berlangsung alot dan hampir menimbulkan perang, Couperus menyerahkan Malaka kepada Inggris pada bulan [[Desember]], yang kemudian – yang salah menurut D.K. Bassett – Couperus dituduh melakukan [[pengkhianatan tingkat tinggi]]. Inggris melelang semua [[inventaris]] (termasuk [[candu]]) di [[pasar]], dan menjualnya dengan harga banting sehingga banyak bisnis yang hancur.<ref>http://www.dutchmalaysia.net/lang_en/press/paper_20080527_history_of_the_dutch_and_dutch_eurasians_in_malaysia.html </ref>
 
Inggris menjadikan Abraham Couperus beserta keluarga dan perwiranya sebagai tawanan perang di [[Tharangambadi|Trankebar]], sebuah daerah di [[Pantai Koromandel]] (kini di [[India]]). Pada tahun [[1807]], Inggris mengizinkan mereka pergi dan pasangan Couperus-Koek pindah ke Batavia. Pada tahun [[1811]], Couperus ditunjuk ke [[Dewan Hindia]], dan dipada tahun [[1812]] ke Pengadilan Negeri Surabaya. Lama ia tak menduduki jabatan itu, sampai akhirnya keburu meninggal dipada tahun 1813. Catharina Koek kemudian pindah ke [[Buitenzorg]] (kini [[Kota Bogor|Bogor]]).
 
Abraham Couperus dan Catharina Johanna Koek dianggap sebagai leluhur keluarga Couperus cabang Hindia(-Belanda). Putera mereka Petrus adalah [[kakek]] [[Louis Marie Anne Couperus]], seorang pengarang terkenal. Puteri mereka Gesina menikah dengan [[Jan Samuel Timmerman Thijssen]], yang berasal dari keluarga pemilik perkebunan.