== Prestasi ==
Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil adik-adiknya, semasa di [[SLTA]] pernah menulis teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari [[Surakarta]] (1994). Pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I [[Surakarta]] (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan [[ICMI]] Orwil Jateng di Semarang, 1994). Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan [[Surakarta]] (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, [[UNS]] [[Surakarta]], 1994). Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA [[UGM]] [[Jogjakarta]] (1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syharil Quran Setiap Jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja. Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006.
Dari novelnya yang berjudul "Ayat-ayat Cinta" diadan "Ketika Cinta Bertasbih" konon, Kang Abik sudah memperoleh royalti lebihmiliyaran dari 1,5 Milyarrupiah, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang ratusan juta rupiah sudah dia kantongi. Karena itulah, majalah perbukuan MATABACA pernah menjulukinya dengan sebutan "SI TANGAN EMAS".
== Karya-karyanya ==
Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti ''Ar-Rasul'' (GIP, 2001), ''Biografi Umar bin Abdul Aziz'' (GIP, 2002), ''Menyucikan Jiwa'' (GIP, 2005), ''Rihlah Ilallah'' (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi ''Ketika Duka Tersenyum'' (FBA, 2001), ''Merah di Jenin'' (FBA, 2002), dan ''Ketika Cinta Menemukanmu'' (GIP, 2004).
Dan sebagai sutradara, Kang Abik, memulai debutnya di tahun 2010 melalui filmnya “Dalam Mihrab Cinta” yang diangkat dari novelnya yang berjudul sama. Film ini ternyata juga mengalami kesuksesan di jagad pasar perfilman nasional, yang pada saat penayangannya sedang mengalami kelesuan. Dan karenanya, Kang Abik kembali didaulat Sinemart Pictures yang memproduksi film-film Kang Abik, untuk kembali memfilmkan novelnya. Dan kali ini yang akan difilmkan adalah novel "Bumi Cinta", sebuah novel cinta bernuansa religius yang mengambil setting di Moskwa, Rusia.
=== Karya puisi ===
|