Raden Wijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
 
Rupanya Ranggalawe tidak puas dengan kebijakan raja terhadap mereka bertiga. Ia protes mengapa Nambi yang menjadi perdana menteri, bukannya Sora atau dia sendiri. Maka muncullah ketegangan di antara empat sahabat yang pernah bahu membahu menggempur Jayakatwang dan membangun Majapahit itu. Arya Wiraraja tidak berhasil meredakan ketegangan tersebut. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Mahapati, seorang yang berambisi menjadi patih amangkhubumi di Majapahit. Dialah sebetulnya biang keladi dari kerusuhan yang susul menyusul di awal Kerajaan Majapahit.
Pada tahun [[1295]] Masehi, timbullah pemberontakan dari Ranggalawe. Gejolak ini merupakan kesempatan emas bagi Mahapati untuk menyingkirkan Adipati Tuban itu. Pada tahun itu juga, Ranggalawe gugur didibunuh tangansecara licik oleh Kebo Anabrang, dalam suatu pertempuran antara pasukan Tuban dan pasukan Kerajaan. Namun kemudian Kebo Anabrang dibunuh oleh Sora karena tidak tega menyaksikan kematian sahabatnya itu. Peristiwa ini merupakan alasan bagus bagi Mahapati untuk menyingkirkan Sora.
 
Mahapati kemudian menghasut raja untuk menghukum Sora. Amat berat bagi raja sebetulnya untuk menghukum rekan seperjuangannya itu. Tetapi dengan tipu muslihatnya, Mahapati berhasil memaksakan pertempuran antara pasukan Sora dan pasukan kerajaan. Dalam pertempuran yang pecah antara tahun [[1298]]-[[1300]] Masehi itu, Sora tewas.