Kim Yu-shin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.5.1) (bot Membuang: vi:Kim Yu-shin |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara) |
||
Baris 15:
== Prestasi Militer ==
Keterlibatan militer Kim untuk yang pertama kalinya dipercaya terjadi disekitar tahun 629 M, dan lewat itu ia dengan cepat membuktikan kemampuannya sebagai seorang pejuang. Silla berada di dalam perselisihan beruntun dengan negara tetangganya di bagian barat, Baekje, atas wilayah. Ada kerugian dan keuntungan yang terjadi
[[Baekje]] dan [[Silla]] telah membentuk sebuah persekutuan untuk melawan kekuasaan [[Goguryeo]] dan keinginannya untuk mendorong ke arah selatan, dan bersama-sama mereka melancarkan serangan yang berhasil, Silla merebut wilayah bagian utara dan [[Baekje]] yang berada di bagian selatan dari [[Sungai Han]]. Namun Silla berhianat dan sebaliknya menyerang [[Baekje]] dalam usahanya untuk menuntut kedua wilayah tersebut untuk dirinya sendiri. Setelah penghianatan ini, Baekje bersekutu dengan [[Goguryeo]]. Ketika [[Goguryeo]] dan [[Baekje]] menyerang [[Silla]] di tahun 655, [[Silla]] menggabungkan kekuatannya dengan [[Dinasti Tang]] Cina untuk memerangi para penyerang itu. Meskipun tidak jelas ketika Kim pertama kali menjadi jenderal, ia pasti memerintah pasukan Silla pada saat itu. Akhirnya, dengan bantuan angkatan laut [[Silla]] dan 13,000 pasukan Tang, Kim menyerang ibukota Baekje, [[Sabi]], di tahun 660, di dalam salah satu perang yang paling terkenal di jaman itu, [[Pertempuran Hwangsanbeol]].
Baris 24:
== Legenda ==
Ada banyak cerita mengenai Kim Yushin. Konon ia pernah diperintahkan untuk mengatasi pemberontakan, namun pasukannya menolak untuk berperang karena mereka melihat sebuah bintang besar yang jatuh dari langit dan menganggap ini adalah sebuah firasat yang buruk. Untuk memulihkan rasa kepercayaan diri pasukannya, Jenderal menggunakan [[layang-layang]] yang besar untuk menerbangkan bola api ke langit. Para pasukannya melihat bintang kembali ke langit, bereli dan mengalahkan pemberontakan tersebut. Hal ini juga menghubungkan bagaimana cerdiknya Jenderal Kim yang menggunakan layangan sebagai alat komunikasi di antara para pasukannya ketika mereka telah dipisahkan dari pulau-pulau dan tanah daratan. Kisah lain berhubungan dengan bagaimana, ketika [[Silla]] bersekutu dengan [[Dinasti Tang|Tang]] melawan [[Baekje]], sebuah argumen pecah
Insiden seperti ini membuat Tang kagum pada Hwarang, dan yang berarti di tahun-tahun berikutnya, ketika diminta oleh kaisar Tang untuk menyerang [[Silla]], para jenderal Tang menolaknya, mengakui bahwa meskipun [[Silla]] merupakan kerajaan kecil, namun kerajaan itu tidak dapat dikalahkan.
|