Doketisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT33Judistian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT33Judistian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
 
== Makna ==
[[Berkas:Eusebius.jpg|thumb|150px|Eusebius]]
Istilah ini pertama kali muncul dalam buku [[Sejarah Gereja]] oleh [[Eusebius]].<ref name="Hakh">Samuel B. Hakh. 2003, Melihat Kemuliaan Tuhan. Jakarta: UPI STT Jakarta. hlm. 72.</ref> Doketisme digunakan pada kekristenan perdana untuk menyangkal realitas [[inkarnasi]] Yesus secara fisik.<ref name="Hakh"></ref> Titik tolak pemahaman ini adalah pandangan bahwa materi itu jahat, penyebab [[dosa]] dan tidak dapat dipersatukan dengan Putra [[Allah]] menjadi satu pribadi.<ref name="Nico Syukur"></ref> Segala sesuatu yang bersifat [[daging]] adalah jahat dan dapat mati sedangkan segala sesuatu yang bersifat [[ilahi]] adalah baik dan tidak dapat mati.<ref name="Browning">{{id}}W.R.F. Browning. 2008, Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 83.</ref> Bagi kaum Doketis, Yesus Kristus yang merupakan Juruselamat berasal dari keberadaan ilahi sehingga tidak mungkin benar-benar manusia.<ref name="Browning"></ref> Bersama ajaran [[Gnostik]], Doketisme bermaksud untuk menjauhkan realitas penderitaan itu dari Sang Kristus.<ref name="Boland"> Van Niftrik & B.J Boland. 2008, Dogmatika Masa Kini. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 245. </ref> Keilahian Kristus sangat ditekankan sehingga setiap aspek kehidupan-Nya di bumi hanya dianggap semu mulai dari kelahiran-Nya sampai kematian-Nya.<ref name="Boland"></ref> Pada awal abad kedua pandangan ini secara eksplisit ditentang oleh [[Ignatius dari Antiokhia]].<ref name="A. Humbret"> A. Humbret. 2002, New Catholic Encyclopedia -- second edition. Washington: The Catholic University. hlm. 796-797.</ref> Ia menganggap bahwa pemahaman ini adalah bidat.<ref name="A. Humbret"></ref>