Ludwig Ingwer Nommensen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adamhajag (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Adamhajag (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
Pada suatu waktu, ia membaca [[Injil Yohanes]] 16:23-26, tentang pernyataan Tuhan [[Yesus]] bahwa barangsiapa meminta sesuatu kepada Bapa di [[surga]], Bapa pasti akan mengabulkan. Nommensen pun bertanya kepada ibunya, apakah kata-kata Yesus itu masih berlaku. Ibunya menyakinkannya bahwa kata-kata itu masih berlaku. Ia meminta ibunya agar berdoa bersamanya. Dalam doa, Nommensen meminta kesembuhan, dan ia berjanji kalau ia disembuhkan maka ia akan pergi memberitakan [[Injil]] kepada orang yang belum mengenal. Doanya dikabulkan. Tak lama kemudian kakinya sembuh. Lalu kembalilah Nommensen menggembalakan domba.
 
Namun janjinya pada [[Tuhan]] selalu mendesaknya agar segera memenuhinya. Maka ia melamar menjadi penginjil. Beberapa tahun ia belajar sebagai calon penginjil. Sesudah lulus, ia ditugaskan oleh lembaga zending Lutheran [[Rheinische Missionsgesellschaft]] ke [[Sumatra]] dan tiba pada bulan [[Mei]] [[1862]] di [[Kota Padang|Padang]]. Ia memulai misinya di [[Barus, Tapanuli Tengah|Barus]]. Ia belajar [[bahasa Batak]] dan [[bahasa Melayu]], dan ternyata dengan cepat bahasa-bahasa itu dikuasainya. Ia lalu mulai mengadakan kontak dengan [[suku Batak]], terutama dengan raja-raja. Ia mempelajari adat-istiadat Batak dan mempergunakannya dalam mempererat pergaulan.
<ref>Schreiner, Lothar "Nommensen in Selbstzeugnissen: unveröffentlichte Aufsätze, Entwürfe, und Dokumente eingeleitet, erklärt, und herausgegeben von Lothar Schreiner". Verlag an der Lottbek in Ammersbek. 1996. ISBN 3861300419</ref>
 
Nommensen meminta izin masuk ke pedalaman, tapi dilarang pemerintah, karena sangat berbahaya bagi orang asing. Oleh sebab itu maka mula-mula zending dimulai di daerah [[Sipirok]] yang sesudah [[Perang Padri]] telah dimasukkan dalam wilayah [[Hindia-Belanda]]. Di situ sebagian dari penduduk sudah memluk agama Islam sehingga kemajuannya lambat. Ketika diberi izin oleh pemerintah kolonial, maka Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) menunjuk [[Silindung]] sebagai tempat tinggal Nommensen yang baru. Kehadiran zending ditantang oleh sebagian raja dan juga oleh sebagian besar penduduk namun Nommensen berhasil mengumpulkan jemaatnya yang pertama di [[Huta Dame]] (terjemahan dari Yerusalem - Kampung Damai). Tahun 1873 ia mendirikan gedung [[gereja]], [[sekolah]] dan rumahnya di [[Pearaja]]. Hingga kini Pearaja menjadi pusat [[Gereja HKBP]].
 
 
Karena kehadiran para misionaris tidak disetujui oleh sebagian raja, terutama oleh mereka yang berpihak pada Si Singamangaraja XII maka pada Januari 1878 [[Singamangaraja]] sebagai raja yang memiliki kedaulatan atas Silindung memberi ultimatum kepada para zendeling RMG untuk segera meninggalkan Silindung. Pada akhir Januari Nommensen meminta kepada pemerintah kolonial Belanda untuk mengirim tentara untuk segera manaklukkan Tanah Batak yang pada saat itu masih merdeka. Awal 1978 pasukan pertama di bawah pimpinan Kapten Scheltens bersama dengan Kontrolir Hoevel menuju Pearaja dan disambut oleh Nommensen. Antara Februari hingga Maret 380 pasukan tambahan dan 100 narapidana didatangkan dari Sibolga. April 1878 ekspedisi militer untuk menumpaskan pasukan Singamangaraja dimulai. Penginjil Nommensen dan Simoneit mendampingi pasukan Belanda selama ekspedisi militer yang menjadi terkenal sebagai Perang Toba Pertama. Atas jasa membantu pemerintah Belanda maka pada 27 Desember 1878 Nommensen dan Simoneit menerima surat penghargaan dari pemerintah Belanda, ditambah uang tunai sebanyak 1000 Gulden. <ref> Kozok, Uli, "Utusan Damai di Kemelut Perang. Peran Zending dalam Perang Toba berdasarkan Laporan L.I. Nommensen dan Penginjil RMG lain" Yayasan Pustaka Obor, École française d’Extrême-Orient. Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial, Unimed, Sekolah Tinggi Teologi. Jakarta 2010. ISBN 9789794617762</ref>
Baris 22:
|last=Aritonang
|first=Jan Sihar
|title= Sejarah pendidikan Kristen di Tanahtanah Batak. : suatu telaah historis-teologis atas perjumpaan orang Batak dengan zending (khususnya RMG) di bidang pendidikan, 1861-1940
|year=19951988
|publisher=BPK Gunung Mulia. Jakarta
|page=487493
|isbn=9789794617762
|page=487
}}
</ref>