Joseph Kam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT64Theodorus (bicara | kontrib)
PT64Theodorus (bicara | kontrib)
Baris 33:
Dalam pemikiran Kam, sebelum tiba di Maluku, dia akan bertemu dengan orang-orang yang belum mengenal Kristen dan memberitakan Injil kepada mereka.<ref name="van den End"></ref> Namun, tidak demikian, tugas Kam di Maluku adalah memelihara jemaat-jemaat yang sudah ada.<ref name="van den End"></ref> Pengaruh pietisme dalam diri Kam membuatnya merasa bahwa seseorang harus menerima [[Kristus]] secara pribadi.<ref name="van den End"></ref> Namun yang ditemuinya di Maluku adalah gereja yang telah menjadi gereja rakyat, dan karena itu tidak semua orang dalam gereja menerima Kristus secara pribadi.<ref name="van den End"></ref> Namun demikian, ia tetap menerima keadaan ini.<ref name="van den End"></ref> Oleh karena itu, Kam langsung bekerja mengisi kekosongan yang terjadi akibat ketiadaan pendeta sejak [[1801]] akibat ditinggalkan pendeta-pendeta dari kalangan ''[[VOC|Veerenidge Oost-Indische Compagnie]]'' (VOC).<ref name="van den End"></ref>
 
===Bidang Gerejawi===
Dua hari setelah tiba di Kota Ambon, Kam langsung malayankan pemberitaan [[Firman]].<ref name="van den End"></ref> Tiga minggu kemuudian ia
memimpin perayaan perjamuan kudus.<ref name="van den End"></ref> Setelah itu, ia membaptis ribuan anak di Kota Ambon yang belum sempat dibaptis, dengan menetapkan jatah 120 orang setiap minggu.<ref name="van den End"></ref> Sekitar tahun 1815-[[1816]], Kam masih merupakan satu-satunya pendeta di wilayah Maluku, bahkan di seluruh Indonesia Timur.<ref name="van den End"></ref> Karena itu, Kam lebih dulu memprioritaskan jemaat-jemaat di Pulau Ambon, [[Haruku]], [[Saparua]], dan [[Seram]].<ref name="Wellem"></ref><ref name="van den End"></ref> Ia mengadakan perkunjungan ke jemaat-jemaat, memberitakan Firman, melayankan sakramen-sakramen, memberkati perkawinan, dan menegakkan [[disiplin gereja]].<ref name="van den End"></ref><ref name="Hakh">Samuel B. Hakh & Yusak Soleiman (eds.). 2005. ''Sejarah Gereja Protestan di Indonesia: 27 Februar1Februari 1605 - 27 Februari 2005''. Jakarta: BPH GPI. hlm. 67.</ref> Di samping itu, ia juga membiasakan warga jemaat dengan pertemuan doa harian, mengadakan [[percakapan pastoral]] rutin, membimbing warga jemaat lokal untuk menjadi pelayan di gereja, serta membantu mengadakan pemilihan [[penatua]] dan [[diaken]].<ref name="Hakh"></ref> Setelah seluruh jemaat di wilayah itu ia kunjungi barulah ia mengadakan perjalanan ke daerah-daerah lain.<ref name="van den End"></ref>
 
Setelah semua jemaat di Ambon dan sekitarnya terlayani, tahun [[1817]] Kam segera mengunjungi jemaat-jemaat di [[Ternate]], [[Minahasa]], dan [[Sangir]].<ref name="Wellem"></ref><ref name="van den End"></ref><ref name="van den End2">Th. van den End. cet. ke-15 2001. ''Harta dalam Bejana: Sejarah Gereja Ringkas''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 252-6.</ref> Di daerah-daerah ini, kondisi jemaat lebih buruk daripada di Ambon.<ref name="van den End"></ref> Sangir dan Minahasa tidak pernah lagi dikunjungi oleh pendeta sejak [[1789]].<ref name="van den End2"></ref> Setelah melayani di sana, ia mengunjungi kepulauan Barat Daya dan [[Maluku Tenggara]].<ref name="van den End2"></ref> SampaiDi tahunMaluku [[1823]]Tenggara, iakeadaannya teruslebih berkelilingmenyedihkan Ambon, Minahasa, Sangir, Ternate, Tenggara, sampai [[Timor]]lagi.<ref name="van den End2"></ref> OlahMereka karenahanya itu,mengingat iabahwa harusdulu mengaturnenek jadwalmoyang untukmereka perkunjungan.<refpernah name="vanmenjadi denorang End2"></ref> Di setiap jemaat ia tinggal selama dua hariKristen.<ref name="van den End2"></ref> KetikaSetelah tibaperjalanannya pagike hariutara didan sebuah jemaatselatan, ia langsung disambut dan di antarkembali ke sekolah untuk meninjau pendidikanAmbon.<ref name="van den End2"></ref> SoreDi harinyaAmbon iadan memeriksaSeram calonsendiri [[sidi]]masih danada menyelesaikanorang perkaraKristen disiplinyang gereja.<refpercaya name="vanpada denroh End2"></ref>nenek Malamnyamoyang diadakandan [[kebaktian]]takhayul.<ref name="van den End2"></ref> Dalam kebaktian ini, anak-anak yangMereka belum dibaptisbisa dandisebut orang-orang dewasa yang baru masuk Kristen dibaptiskan, anggota jemaat baru disidi, perkawinan-perkawinan diberkati, dan jemaat dipersiapkan untuk perjamuan kudusdewasa.<ref name="van den End2"></ref> KeesokanJemaat-jemaat paginyaitu diadakanhanya perayaan perjamuan kudus; sorenya Kam melakukan percakapan dengan paramemiliki guru danjemaat penatua.<refyang name="vansetia denmemelihara End2"></ref>iman Malamjemaat hariagar diadakantetap kebaktian lagi.<ref name="van den End2"></ref> Setelah itu Kam melanjutkan perjalanan ke jemaat lainKristen.<ref name="van den End2"></ref>
 
Sampai tahun [[1823]], ia terus berkeliling Ambon, Minahasa, Sangir, Ternate, Tenggara, sampai [[Timor]].<ref name="van den End2"></ref> Olah karena itu, ia harus mengatur jadwal untuk perkunjungan.<ref name="van den End2"></ref> Di setiap jemaat ia tinggal selama dua hari.<ref name="van den End2"></ref> Ketika tiba pagi hari di sebuah jemaat, ia langsung disambut dan di antar ke sekolah untuk meninjau pendidikan.<ref name="van den End2"></ref> Sore harinya ia memeriksa calon [[sidi]] dan menyelesaikan perkara disiplin gereja.<ref name="van den End2"></ref> Malamnya diadakan [[kebaktian]].<ref name="van den End2"></ref> Dalam kebaktian ini, anak-anak yang belum dibaptis dan orang-orang dewasa yang baru masuk Kristen dibaptiskan, anggota jemaat baru disidi, perkawinan-perkawinan diberkati, dan jemaat dipersiapkan untuk perjamuan kudus.<ref name="van den End2"></ref> Keesokan paginya diadakan perayaan perjamuan kudus; sorenya Kam melakukan percakapan dengan para guru dan penatua.<ref name="van den End2"></ref> Malam hari diadakan kebaktian lagi.<ref name="van den End2"></ref> Setelah itu Kam melanjutkan perjalanan ke jemaat lain.<ref name="van den End2"></ref>
Di bidang pendidikan
 
===Bidang Pendidikan===
Kam juga banyak berjasa di bidang pendidikan.
 
Karena merasa pekerjaan ini terlalu berat, Kam meminta NZG mengutus tenaga-tenaga misionaris baru untuk melayani di daerah-daerah itu.<ref name="van den End"></ref>