Diselamatkan oleh anugerah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT03Artasari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT03Artasari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
== Latar Belakang ==
Kata Anugerah berasal dari istilah ''kharis'' yang diterjemahkan sebagai "kasih karunia".<ref name="Guthrie">Donald Guthrie.1992.'' Teologi Perjanjian Baru II ''.Jakarta: BPK Gunung Mulia. 248, 270-273.</ref> Di dalam Perjanjian Baru, kata 'anugerah' memiliki makna yang khas, yakni "kemurahan hati Allah yang tidak pantas diterima oleh orang yang layak dihukum".<ref name="Guthrie">248</ref> Istilah 'anugerah' digunakan untuk mengungkapkan sikap Allah yang menyediakan keselamatan bagi manusia.<ref name="Guthrie">248</ref>.Penerapan keselamatan Keselamatan kepada manusia tersebut berakarbersumber di dalamdari keputusan Allah.<ref name="Guthrie">248</ref> <!--istilah yang digunakan terlalu teknis Kristen--> Allah memilih umat-Nya untuk beroleh hidup kekal bukan berdasarkan kebaikan manusia tetapi semata-mata berdasarkan kehendak Allah sendiri.<ref name="Guthrie">248</ref>
 
 
Baris 14:
 
== Perjanjian Baru ==
Istilah "pendamaian" adalah suatu proses untuk meluruskan situasi yang tidak adil atau kacau.<ref name="Muller-Fahrenholz">Muller-Fahrenholz, Geiko. 2005. '' Rekonsiliasi: Cara Memecahkan Spiral Kekerasan Dalam Masyarakat ''. Maumere: Ledalero.6, teks tambahan.</ref> Sering kali 'pendamaian' dengan 'pengampunan' dipahami dalam pengertian yang sama, sebab keduanya sama-sama mengarah kepada kedamaian.<ref name="Muller-Fahrenholz">6</ref> Kata 'pengampunan' adalah tindakan memberi ampun secara khusus, di mana ada seseorang menyesal dan yang lain memaafkan.<ref name="Muller-Fahrenholz">6</ref> Baik 'pertobatan' atau pun 'pengampunan' merupakan dua sisi dari satu proses, di mana pelaku tindak kejahatan mengakui kesalahannya, sebaliknya korban tindakan itu memberi ampun.<ref name="Muller-Fahrenholz">6</ref> Kata "pendamaian" terdapat dalam Matius 5:24 dan 1 Kor.7: 11, yang menggambarkan relasi antara manusia.<ref name="Muller-Fahrenholz">6</ref> Dalam bahasa Yunani-katal-lage (kata benda), kalasso (kata kerja) menggambarkan suatu tindakan Allah yang hendak mendamaikan umat manusia atau kosmos dengan diri-Nya sendiri.<ref name="Muller-Fahrenholz">6</ref> Manusia tidak berperan aktif dalam proses pendamaian Allah, sebab pendamaian oleh Allah merupakan karunia bagi manusia.<ref name="Muller-Fahrenholz">9</ref> erubahan dari hasil proses pendamaian merupakan suatu pembaruan yang total dan hanya dapat diwujudkan oleh Allah.<ref name="Muller-Fahrenholz">9</ref> Paulus menekankan pendamaian di dalam 2 Kor. 5: 19-21, bahwa Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus.<ref name="Muller-Fahrenholz">9</ref> Allah telah membuat Kristus yang tidak berdosa menjadi penanggung dosa manusia, supaya manusia dibenarkan oleh iman di dalam Dia.<ref name="Muller-Fahrenholz">9</ref>. Peristiwa keselamatan Allah di Salib dan kebangkitan Yesus Kristus merupakan tindakan pendamaian sepihak oleh Allah.<ref name="Kirchberger">Kirchberger, Georg & John Mansford Prior. 2009. '' Jati Diri Manusia dan Injil Pendamaian ''. Yogyakarta: Ledalero. 7-11, teks tambahan.</ref> Melalui Kristus sebagai perantara, Allah telah mendamaikan seluruh dunia dengan diri-Nya (2 Kor. 5: 18-19).<ref name="Kirchberger">7-11</ref> Pendamaian Allah di dalam Kristus mempengaruhi relasi orang secara individu dengan Allah, tingkah laku seseorang, dan juga relasi seseorang dengan yang lainnya.<ref name="Kirchberger">7-11</ref> Pendamaian mengarah kepada suatu perubahan yang lebih baik di dalam relasi manusia.<ref name="Kirchberger">7-11</ref>
 
 
Baris 23:
Anugerah Allah tidak hanya terdapat di dalam Surat Roma saja, melainkan juga di dalam Surat I dan I Korintus.<ref name="Guthrie"></ref> Dalam 1 Korintus 1:4 tertulis bahwa augerah Allah yang dianugerahkan dalam Yesus Kristus mendukung dan membimbing orang-orang Kristen dalam perkataan dan perbuatan.<!--buat lebih jelas buat umum ya.Ingat pembaca wiki adalah masyarakat umum--><ref name="Guthrie">270</ref> Anugerah Allah juga yang memberi kekuatan bagi orang-orang Kristen untuk menjalani kehidupan yang saling melayani kepada sesama manusia. Dengan demikian, konsep keselamatan oleh anugerah berkaitan juga dengan dimensi keselamatan di kehidupan sehari-hari.<ref name="Guthrie">270-271</ref>
 
Paulus mengatakan bahwa Allah melalui Yesus Kristus telah merekonsiliasi dunia dengan diri-Nya.<ref name="Ridderbos">Ridderbos, Herman N. 1975. '' Paul : an outline of his theology ''. Grand Rapids, Mich.: W. B. Eerdmans Pub. Co. 182-183, teks tambahan.</ref> Yesus memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mewujudkan perdamaian yang direncanakan oleh Allah.<ref name="Verkuylh">164</ref> Ketidaktaatan manusia telah digantikan oleh ketaatan-Nya.<ref name="Verkuylh">164</ref> Segala sengsara yang seharusnya dialami oleh manusia telah diderita-Nya.<ref name="Verkuylh">164</ref> Yesus telah menderita berupa keadaan di mana diri-Nya telah ditinggalkan oleh Allah.<ref name="Verkuylh">164</ref> Dia telah memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi manusia.<ref name="Verkuylh">164</ref> Surat 2 Korintus 5:20 tertulis bahwa "berilah dirimu didamaikan dengan Allah".<ref name="Hakh">17</ref> Ada persoalan dari perkataan Paulus dalam kalimat tersebut.<ref name="Hakh">17</ref> Paulus menggunakan kata kerja pasif, seolah-olah inisiatif pendamaian berasal dari manusia dengan cara menghentikan kebencian dan permusuhan.<ref name="Hakh">17</ref> Paulus menegaskan bahwa manusia membutuhkan pendamaian Allah karena adanya perseturuan antara Allah dan manusia.<ref name="Bultmann">Bultmann, Rudolf Karl. 1951. '' Theology of the New Testament ''. New York: Scribner. 286, teks tambahan.</ref> Roma 5:1-10 tertulis bahwa "Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!".<ref name="LAI">286</ref> Pendamaian Allah sudah ada sebelum manusia berusaha mendapatkannya.<ref name="Bultmann">186-187</ref> Perseteruan antara Allah dan manusia merupakan akibat dari keberdosaan manusia itu sendiri.<ref name="Bultmann">286</ref> Perseteruan itu menggambarkan karakter manusia yang memberontak terhadap Allah dan itulah sebabnya manusia dipandang sebagai seteru yang membutuhkan pendamaian.<ref name="Taylor">Taylor, Vincent. 1948. '' Forgiveness and reconciliation : a study in New Testament theology ''. London: Macmillan. 74-75, teks tambahan.</ref> Pemulihan hubungan yang berseteru ini tidak hanya sebagai cara manusia memandang Allah, tetapi juga cara Allah memandang manusia.<ref name="Ridderbos">185</ref> Perseteruan juga menggambarkan kebencian Allah terhadap dosa atau pemberontakan manusia.<ref name="Ridderbos">185</ref>
 
 
Baris 45:
 
== Pandangan Pada Abad Pertengahan ==
Pada abad pertengahan, anugerah dipandang sebagai suatu substansi adikodrati yang dicurahkan oleh Allah ke dalam jiwa manusia.<ref name="mcGrath">Alister E McGrath. 1997.'' Sejarah Pemikiran Reformasi.Jakarta:BPK Gunung mulia ''. 113, teks tambahan.</ref> Manusia membutuhkan anugerah karena adanya jurang pemisah dan tak terjembatani antara Allah dan manusia.<ref name="mcGrath">113</ref> Tidak ada jalan lain bagi manusia untuk mencapai Allah karena adanya jurang tersebut.<ref name="mcGrath">113</ref> Jurang pemisah antara Allah dan manusia dapat terjembatani bila ada sesuatu yang layak dan mampu membuat manusia diterima oleh Allah. <ref name="mcGrath">113</ref> Hal yang mampu menjembatani Allah dan manusia itu adalah anugerah.<ref name="mcGrath">113</ref>
 
 
Baris 63:
Luthher mengalami permasalahan di dalam dirinya sendiri.<ref name="mcGrath">120</ref> Dia merasa bahwa dirinya tidak dapat memenuhi persyaratan untuk keselamatan.<ref name="mcGrath">120</ref> Dia tidak mempunyai kemampuan yang diperlukan supaya dirinya dapat diselamatkan.<ref name="mcGrath">120</ref> Dirinya tidak layak menerima karunia keselamatan dari Allah, melainkan hukuman.<ref name="mcGrath">120</ref> Pembenaran sebagai suatu perbuatan manusia berdosa sebelum dirinya diselamatkan.<ref name="mcGrath">123</ref> Awalnya Luther mengartikan "Kebenaran" sebagai kebenaran yang '' menghukum ''.<ref name="mcGrath">123</ref> Namun, pemikiran tersebut berubah, di mana Allah dari Injil bukanlah hakim yang keras yang memberikan ganjaran kepada setiap individu sesuai dengan perbuatan baiknya.<ref name="mcGrath">123</ref> Sebaliknya, Dia adalah Allah yang pemurah dan penuh rahmat yang memberikan kebenaran kepada manusia sebagai anugerah.<ref name="mcGrath">123</ref>
 
Ide pemikiran Luther mengenai pembenaran sebagai anugerah didasarkan dari pemikiran Paulus bahwa apabila manusia mengandalkan kekuatannya sendiri di hadapan Allah, maka manusia itu akan binasa untuk selama-lamanya.<ref name="Verkuyl">Verkuyl J. 1989. '' Aku Percaya ''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 189, teks tambahan.</ref> Paulus menyuarakan supaya manusia menghentikan usaha menyelamatkan diri sendiri dan manusia mulai berserah kepada kasih karunia-Nya.<ref name="Verkuylh">188</ref> Pembenaran sebagai anugerah diberikan oleh Allah kepada semua manusia.<ref name="mcGrath">125</ref> Namun, manusia hanya dapat memperolehnya melalui iman.<ref name="mcGrath">125</ref> Iman mempunyai rujukan yang pribadi.<ref name="mcGrath">125</ref> Iman terkait dengan kepercayaan pada janji-janji Allah.<ref name="mcGrath">125</ref> Iman mempersatukan orang percaya dengan Kristus.<ref name="mcGrath">125</ref> Melalui anugerah Allah, orang percaya dapat melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk keselamatannya sendiri tanpa harus menyandarkan diri kepada imam dan gereja.<ref name="mcGrath">135</ref> Peran iman dalam pembenaran semakin diperjelas oleh Luther melalui pernyataannya bahwa kalau kamu mempunyai iman yang benar, di mana Kristus adakah Juruselamatmu, maka saat itu juga kamu telah menggapai Allah yang rahmani karena iman menuntun kamu masuk serta membuka hati dan kehendak Allah sehingga kamu akan melihat anugerah yang murni dan kasih yang meluap.<ref name="Urban">Urban, Linwood. 2003. '' Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen ''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 157, teks tambahan.</ref>