Teologi dalit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT49olo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT49olo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
Karya Allah pada kebangkitan Yesus merupakan realitas Eskatologis <ref name="Elwood">{{en}} Douglas J. Elwood. ''Teologi'' ''Kristen'' ''Asia'' ''(terj)''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 106-107, 112.</ref>. Kebangkitan menunjukkan bahwa Yesus berada di dalam ruang dan waktu, bukan terpisah melainkan merupakan sebuah totalitas <ref name="Elwood"></ref>. Hal tersebut tidak hanya sebuah sejarah melainkan sebagai bentuk keterlibatan secara penuh dan mendalam antara zaman Yesus dengan masa manusia sekarang, karena tidak mungkin tercapai realitas Eskatologis tanpa manusia ikut berproses di dalam sejarah <ref name="Elwood"></ref>. Pendekatan seperti ini dapat dianalogikan terhadap Yesus dan kaum Dalit dengan melihat keterlibatan Teologi dalam kehidupan nyata, partsisipasinya dalam keprihatinan, serta impian untuk memperjuangkan kelompoknya <ref name="Elwood"></ref>.
 
Yesus dalam kehidupannya juga memberikan perhatian kepada orang miskin dan tersiksa, para pendosa, orang asing, orang Samaria, dll yang dianggap sama dengan kaum Dalit <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves"></ref>. Yesus tidak menarik diri atau menolak mereka, melainkan ikut serta dan menghabiskan banyak waktu pelayanan kepada mereka <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves"></ref>. Dalam kitab [[Injil]] Yesus menyebut kalangan ini dengan beberapa sebutan seperti "domba tanpa gembala" (Markus 6: 34) dan mengakui mereka sebagai "saudara-saudara Ku" (Markus 3: 34) <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves"></ref>. Kemudian Yesus memperjelas ungkapan "saudara-saudara Ku" dengan menggambarkan mereka sebagai orang yang kelaparan, kehausan, mereka yang tidak berpakaian, orang yang tidak dikenal, orang yang sedang sakit, seperti yang terdapat dalam Injil Matius 25: 31-46 <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves"></ref>. Menurut Yesus, kelompok seperti kaum Dalit merupakan target pelayanan di dunia dan termasuk objek dari kematian Yesus di kayu [[Salib]] <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves"></ref>. Yesus sebagai seorang Dalit menjadi pintu masuk menemukan formulasi Teologi Dalit <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves"></ref>. Dalam beberapa konteks Kristus dapat dilihat sebagai pembebas <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves"></ref>. Teologi pembebasan dalam komunitas Dalit menjadi sebuah harapan karena Allah yang ikut menderita <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves"></ref>. Sehingga rumusan Teologi Dalit sama dengan Teologi Pembebasan dan Teologi Harapan <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves"></ref>.
 
==Refrensi==