Filsafat proses: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ralat
PT44Nathaniel (bicara | kontrib)
Baris 21:
Materialisme ilmiah mengatakan bahwa dunia terdiri dari rangkaian berbagai [[partikel]] yang terletak dalam ruang dan waktu.<ref name="Sudarminta">Sudarminta, Hlm. 31</ref> Dalam pandangan ini ruang dan waktu bersifat mutlak.<ref name="Sudarminta">Sudarminta, Hlm. 31</ref> hubungan partikel-partikel tersebut dengan partikel-partikel lainnya tidak menambah dan mengurangi hakikat adanya partikel tersebut.<ref name="Sudarminta">Sudarminta, Hlm. 31</ref> kategori waktu, kecepatan gerak dan hubungan internal yang membentuk dunia, tidak berperan sama sekali.<ref name="Dr.P. Hardono Hadi"></ref> setiap benda merupakan satuan-satuan padat yang mandiri dan dianggap memiliki ciri-ciri yang tetap di manapun benda itu berada.<ref name="Sudarminta">Sudarminta, Hlm. 31</ref> Bagi Whitehead, hal ini keliru, karena benda yang nampak statis dan jelas itu hanyalah abstraksi akal budi demi kegunaan pragmatis dari suatu proses dinamis satuan-satuan peristiwa yang terus-menerus membentuk benda tersebut.<ref name="Sudarminta">Sudarminta, Hlm. 31</ref> Pandangan ini berakar kepada substansi.<ref name="Dr.P. Hardono Hadi"></ref> Whitehead juga mengkritik materialisme ilmiah sebagai paham yang tidak memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan.<ref name="Dr.P. Hardono Hadi"></ref>
 
= Sistem Filsafat Proses =
 
Whitehead memulai filsafatnya dengan melihat realitas.<ref name="Paulus Budi Kleden">{{id}}Paulus Budi Kleden. 2002, ''Dialog Antragama Dalam Terang Filsafat Proses Alfred North Whitehead.'' Maumere: Ledalero. Hlm. 24-33. </ref> Ia melihat bahwa segala sesuatu di dunia ini mengalami perubahan yang konsisten.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Berdasarkan pengamatan ini, filsafat organisme lahir.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Di dalam filsafat organisme segala sesuatu menjadi<ref name="Cobb"/>. Segala sesuatu terlibat dalam proses.<ref name="Cobb"/> Satuan terkecil dan mendasar dalam proses, Whitehead sebut sebagai entitas aktual.<ref name="Whitehead (terj.)"/> segala sesuatu merupakan entitas aktual.<ref name="Whitehead (terj.)"/> satuan aktual - satuan aktual ini bersifat organis.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> satuan aktual bukanlah hakikat terkecil dari makluk hidup (substansi). Segala sesuatu terbentuk dari rentetan peristiwa.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Bagi Whitehead, entitas aktual bukan satuan mendasar dari makhluk hidup atau benda, melainkan suatu peristiwa atau kejadian yang menjadi bagian dari makhluk atau benda itu.<ref name="Paulus Budi Kleden"/>
Di dalam alam semesta ini terdiri dari satuan aktual-satuan aktual yang berdiri sendiri dan yang berdampingan.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> berbagai satuan aktual melakukan sintesis dan menghasilkan satuan aktual yang lain dengan segala kompleksitasnya.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Satuan aktual yang lain itu mengandung unsur-unsur entitas aktual yang bersintesis sebelumnya.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> kandungan unsur entitas aktual ini bisa sama dan bisa juga tidak.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Kompleksitas entitas aktual ini di sebut oleh Whitehead sebagai ''nexus''.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> nexus disebut juga sebagai jaringan satuan aktual.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> istilah nexus di cetuskan oleh Whitehead untuk menyebut substansi. sebuah nexus terjadi karena adanya relasi antar entitas aktual yang berada dalam ruang dan waktu.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> bagi Whitehead, nexus memiliki hakikat relasi yang intensif antara unsur-unsurnya.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> hakikat relasi yang intensif ini disebut dengan ''society''.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> yang menentukan sebuah ''society'' adalah adanya unsur formal yang masuk kedalam setiap satuan aktual.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> unsur formal ini adalah ciri dasar yang mendefinisikan ''society'' yang bersangkutan. unsur formal ini masuk ke dalam satuan aktual karena adanya sintesis entitas aktual-entitas aktual.<ref name="Paulus Budi Kleden"/>
 
Setiap satuan aktual yang ada di semesta ini, menciptakan dirinya sendiri menjadi satu subjek, dia adalah ''causa sui''.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> proses ini di sebut sebagai ''individuasi'' atau ''subjektivikasi''.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Di dalam proses menjadi satuan aktual, segala sesuatu mengambil peran sebagai sumber informasi yang menentukan terbentuknya satuan aktual.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Proses menjadi, selalu terjadi di alam semesta bukan di luar alam semesta.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Alam semesta adalah kumpulan subjek-subjek.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Sebuah subjek memiliki hubungan dengan alam semesta yang daripadanya ia berasal.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> sebuah subjek juga memengaruhimempengaruhi alam semesta yang telah memengaruhinyamempengaruhinya.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> alam semesta adalah nexus.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> oleh karena itu satuan aktual tidak tertutup bagi dirinya sendiri.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Satuan aktual menentukan alam semesta dan ditentukan oleh alam semesta.<ref name="Paulus Budi Kleden"/>
 
satuan aktual bebas dalam menentukan dirinya sendiri, meskipun ia dikelilingi oleh berbagai informasi yang mengitarinya.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> setiap satuan aktual bertanggung jawab bagi dirinya sendiri.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> meskipun satuan aktual independen pada dirinya sendiri, ia ditentukan oleh informasi yang diperoleh di sekitarnya.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> saling keterkaitan satuan aktual dengan alam semesta ini, Whitehead sebut sebagai konkresi atau ''concrescence''.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Konkresi artinya adalah relasi antara entitas aktual dengan alam semesta menjadi sesuatu yang konkret (sebuah subjek).<ref name="Paulus Budi Kleden"/> konkresi tertuju kepada sesuatu.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Tujuan itu bukan ada sebelum relasi antara entitas aktual dengan alam semesta tetapi sebagai sesuatu yang hendak dicapai.<ref name="Paulus Budi Kleden"/>
Whitehead menjelaskan hubungan antara entitas aktual dengan alam semesta dengan sebutan prehensi atau ''prehension''.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> prehensi adalah pencerapan.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Mencerap mengandaikan adanya relasi.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> bentuk relasi keduanya terungkap dalam prehensi.setiap prehensi mempunyai tiga faktor: ''subjek'' yang memprehensi, yakni satuan aktual yang menjadi subjek melalui prehensi; ''datum'' atau informasi yang diprehensi; dan ''bentuk subjektif'' yang menunjukan bagaimana sebuah datum diprehensi.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> sebuah satuan aktual menycerap informasi yang ada di alam semesta melalui prehensi untuk menjadi subjek.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> jika di dalam prehensi sebuah datum diterima sebagai unsur relevan untuk membangun unsur-unsur subjeknya, ia melakuakn prehensi positif.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> jika di dalam prehensi sebuah datum di tolak dan dieliminasi (dianggap tidak relevan bagi pembentukan unsur-unsur subjek) maka ia melakukan prehensi negatif.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Whitehead menyebut prehensi positif sebagai ''feeling''.<ref name="Paulus Budi Kleden"/>
 
ketika suatu satuan aktual sudah menjadi subjek, ia akan menjadi bagian dari keberagaman.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> keberagaman subjek ini menjadi satu dalam proses dalam menciptakan satuan aktual.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Di dalam satu satuan aktual terdapat unsur keberagaman subjek.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> satu satuan aktual memproyeksikan keberagaman subjek yang ada.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> Dalam menjadi satuan aktual yang baru, intensitas pengalaman berperan. sebuah satuan aktual menjadi subjek apabila ia memiliki pengalaman yang intensif akan dirinya sendiri.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> intensitas pengalaman akan diri sendiri ditentukan oleh intensitas pengalaman akan segala informasi.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> sebuah pengalaman yang intensif hanya mungkin dalam sebuah relasi.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> mengalami diri secara intensif mengandaikan adanya kekontrasan antara diri sendiri dengan segala yang lain dalam satu kesatuan yang harmonis.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> karena intensitas ditentukan oleh hal-hal yang berbeda, maka semakin sebuah satuan aktual dalam proses perwujudan diri dapat membedakan dirinya dari yang lain, semakin intensif satuan aktual itu mengalami subjek, semakin intensif pula dia mengalami dirinya sendiri.<ref name="Paulus Budi Kleden"/>
setiap satuan aktual bukan hanya menjadi sebuah proyek bersama keberagaman subjek. setiap satuan aktual berperan pula dalam menjadi informasi bagai terbentuknya entitas aktual yang lain.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> entitas aktual yang menjadi objek informasi bagai satuan aktual yang lainnya, White sebut sebagai, ''onjektivikasiobjektivikasi''.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> objektifikasi adalah satuan aktual yang telah tuntas menjadi dirinya sendiri dan kemudian menjadi objek informasi bagi terbentuknya satuan aktual yang lain.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> satuan aktual yang telah tuntas menjadi dirinya akan menjadi datum bagi terbentuknya etintas aktual yang lain.<ref name="Paulus Budi Kleden"/> satuan aktual dapat dikatakan sebagai satuan aktual jika ia sudah dapat menyediakan informasi (menjadi datum) bagai potensi terbentuknya entitas aktual yang lain.<ref name="Paulus Budi Kleden"/>
 
= Kategori-kategori Filsafat Proses =