Proses pembuatan [[keramik hijau]] merupakan yang tersulit di antara keramik jenis lain karena diperlukan prosedur-prosedur yang rumit.<ref name="zanzibarart"/> Pada awalnya para pengrajin Goryeo meniru gaya keramik hijau Cina, terutamasehingga berbagai pola seperti bunga teratai, peoni, burung nuri dan itik dipinjam dari gaya Song,namunkhas Cina Selatan. Namun, lama-kelamaan mereka mulai berkreasi dan menemukan gaya tersendiri.<ref name="metmuseum">{{en}}[http://www.metmuseum.org/toah/hd/cela/hd_cela.htm Goryeo Celadon], ''metmuseum''. Diakses pada 19 April 2010.</ref> Sehingga, pada awalnya mereka meniru pola keramik Song dari [[Cina Selatan]] – seperti bunga teratai, peoni, burung nuri dan itik.<ref name="metmuseum"/>
Proses pembuatan dimulai saat [[tanah liat]] dibentuk di roda putar, kemudian dibiarkan menjadi sedikit kering.<ref name="zanzibarart"/> Setelah itu permukaannya diukir untuk membentuk pola yang diinginkan dengan membentukmengukir ceruk-ceruk.<ref name="zanzibarart"/> Ceruk pola diisi dengan tanah liat berwarna putih, hijau tua atau merah sesuai ilustrasi yang diukir, kemudian dikeringkan dalam waktu yang lama, bisa sampai berbulan-bulan tergantung cuaca.<ref name="zanzibarart"/> Setelah mengering, keramik dibakar dalam [[tungku]] yang mana sebagian besar akan hancur.<ref name="zanzibarart"/> Keramik yang tahan dikeluarkan dan diteliti, bila pembakaran kurang sempurna, akan dihancurkan oleh pengrajin.<ref name="zanzibarart"/> Setelah itu diberi [[glasir]] dan dibakar lagi dengan suhu yang lebih tinggi.<ref name="zanzibarart"/> Pembakaran ini akan menghasilkan warna biru-kehijauan.<ref name="zanzibarart"/> Keramik yang berhasil melewati proses glasir akan menghasilkan ilustrasi yang semi-transparan dan lebih terang. <ref name="zanzibarart"/>