Keramik Hijau Goryeo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Cun Cun (bicara | kontrib)
Baris 96:
 
==Teknik sanggam==
Bukti sejarah paling awal tentang teknik sanggam terdapat di ukiran di makam ''Mun Kong Yu'' yang berangka tahun 1159.<ref name="ysp"/> Dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknik sanggam ada kaitannya dengan berkembangnya kerajinan alat perunggu.<ref name="ysp"/> Berbagai peralatan ritual agama Buddha seperti [[kundika]] (kendi air), vas bunga, dan pembakar dupa memiliki pola desain yang berwarna keperakan.<ref name="ysp"/> Semakin banyaknya peralatan yang menggunakan teknik ini menyebabkan keramik hijau dengan pola sanggam mencapai puncaknya di awal abad ke-13 dan terus diproduksi sampai akhir periode Goryeo (1392). <ref name="ysp"/>
 
Tidak hanya unggul dari warna, pengrajin Goryeo menemukan teknik baru untuk menghias keramik hijau yang dinamakan sanggam gibob (metode sanggam). Metode ini baru diciptakan pada tahun 1150-an dan dinamakan juga ''teknik menatah'' (''inlay technique'') dengan cara mengukir bagian permukaan keramik dan mengisinya dengan tanah liat.
Analisis ilmiah yang dilakukan oleh Vandiver (1991) menyatakan bahwa bahan pola yang direkatkan pada keramik hijau Goryeo asli bukanlah tanah liat hitam atau putih seperti yang banyak dipercaya selama ini, tapi bahan [[magnetit]] untuk pola hitam dan [[kwarsa]] untuk warna putih.<ref name="ysp"/> Mereka juga berhasil menguasai teknik sulit untuk membuat pola glasir merah dengan menggunakan tembaga-oksida dalam pemantauan pembakaran yang sangat teliti dalam tungku.<ref name="ysp"/>
 
Prosesnya dimulai dari pengukiran dengan pisau bambu, lalu membentuk pola-pola di permukaan yang setengah kering dan mengisinya dengan tanah liat putih dan merah sebelum dibakar. Pada saat proses pembakaran, tanah liat merah berubah jadi hitam dan tanah liat putih tetap berwarna putih. Setelah pembakaran pertama, keramik diberi glasir lagi dan dibakar untuk kedua kalinya.
 
Sebelum ditemukannya teknik sanggam, sebagian besar keramik hijau yang dibakar mengalami keretakan walau hanya menggunakan satu jenis tanah liat. Teknik sanggam yang memerlukan beberapa jenis tanah liat mengharuskan pengrajin Goryeo mendalami secara penuh karakteristik tanah liat yang berbeda-beda dan bagaimana suhu yang tepat untuk membakarnya.
 
Sebelumnya, Cina telah berusaha membuat metode yang sama namun tidak berhasil, jadi mereka hanya menyapukan lukisan secara langsung ke permukaan keramik. Namun begitu, pengrajin Goryeo berhasil menciptakan keramik hijau dari beberapa jenis tanah liat dengan teknik yang pembakaran yang tepat sehingga mencegah keretakan. Hal ini tak bisa ditandingi pengrajin Cina.
 
==Warna hijau giok==