Amir Sjarifoeddin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Gambar:Amir syarifudin.jpg|thumb|Amir Sjarifuddin]]
'''Amir Sjarifuddin''' ([[Medan]] [[27 April]] [[1907]] - [[Solo]] [[19 Desember]] [[1948]]) adalah seorang tokoh Indonesia, mantan menteri dan [[Perdana Menteri Indonesia|perdana menteri]] pada awal berdirinya negara Indonesia. Ayahnya, Djamin gelar Baginda Soripada (1885-1949), seorang jaksa di Medan. Ibunya, Basunu Siregar (1890-1931), dari keluarga Batak yang telah membaur dengan masyarakat Melayu-Islam di [[Deli]]. Ayahnya keturunan keluarga kepala adat dari [[Pasar Matanggor]] di [[Padang Lawas]] [[Tapanuli]].
 
==Pendidikan==
Baris 23:
 
==Peristiwa Madiun==
Setelah [[Peristiwa Madiun 1948]], pemerintahan [[Hatta]] menuduh PKI berupaya membentuk negara komunis di Madiun dan menyatakan perang terhadap mereka. Amir Sjarifuddin, sebagai salah seorang tokoh PKI, yang pada saat peristiwa Madiun meletus sedang berada di Yogyakarta dalam rangka kongres [[SBKASerikat Buruh Kereta Api]] (SBKA) turut ditangkap beserta beberapa kawannya.
 
[[19 Desember]] [[1948]], sekitar tengah malam, di dekat desa Ngalihan, kepala Amir Sjarifuddin ditembak dengan pistol oleh seorang letnan Polisi Militer, sebuah satuan khusus dalam angkatanAngkatan bersenjataBersenjata Indonesia. Sebelum itu beberapa orang penduduk desa setempat diperintahkan menggali sebuah lubang kubur besar. Dari rombongan sebelas orang yang diangkut dengan truk dari penjara di Solo, Amir orang pertama yang dieksekusi malam itu. Beberapa hari sebelumnya, ia dan beberapa orang lainnya, secara diam-diam telah dipindahkan ke rumah penjara ini dari tempat penahanan mereka di Benteng Yogyakarta
 
==Pranala luar==
Baris 32:
 
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Perdana Menteri Indonesia]]|pendahulu=[[Sutan SyahrirSjahrir]]|pengganti=[[Mohammad Hatta]]|tahun=1947–1948}}
{{kotak selesai}}