Hari raya Pentahbisan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
'''Festival Pentahbisan''', disebut juga dengan '''Festival Kenisah''' (''Hanukah'') atau '''Penahbisan Bait Allah''' dirayakan di Yerusalem pada tanggal [[25 Kislew]] selama 8 hari.<ref name="Hari Raya Liturgi"/> Perayaan ini dimaksudkan untuk memperingati pembangunan kembali [[Bait Allah]]<ref name="Encyclopedia4">{{en}}R.J. Zwi Werblowsky dan Geoffry Wigoder.1965.''The Encyclopedia of Jewish Religion''.New York:Holt, Rinehart. hlm 172.</ref> setelah sebelumnya diruntuhkan oleh oleh [[Antiochius IV]] 3 tahun sebelumnya.<ref name="Encyclopedia2">{{en}}R.J. Zwi Werblowsky dan Geoffry Wigoder.1997.''The Oxford Dictionary of Jewish Religion''.New York:Oxford University Press. hlm 300-301.</ref> Perayaan ini dirayakan bersamaan dengan masa [[Adven]] atau bahkan dengan hari raya [[Natal]] sehingga sering disebut secara keliru sebagai Natal Yahudi.<ref name="Hari Raya Liturgi"/> Pesta ini dirayakan sebagai peringatan [[Yudas Makabe]] yang menyucikan dan membangun kembali [[Kenisah]] yang sudah dirusak oleh lawan mereka.<ref name="Hari Raya Liturgi"/> Dalam perayaan ini, umat berarakan sambil membawa tongkat berhiaskan daun palem, mempersembahkan kurban, dan bernyanyi dengan iringan alat musik.<ref name="Hari Raya Liturgi">{{id}}Rasid Rachman.2005. ''Hari Raya Liturgi : Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja''. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia. hlm 7-26</ref> Perayaan ini dilaksanakan di rumah masing-masing keluarga.<ref name="Ensiklopedia"/>
Di rumah-rumah maupun di [[Sinagoge]] disediakan ''Menorah''<ref name="Posner">{{en}}Raphael Posner. 1975. ''Jewish Liturgy : Prayer and Synagogue Service through the Ages''. Jerusalem: Keter Publishing House.</ref> (lilin dengan delapan lengan tambahan di kiri dan kanannya) yang dinyalakan satu per satu setiap hari selama perayaan ini<ref name="Ensiklopedia">{{en}}Jacob Neusner, Alan J. Avery-Peck, dan William Scott Green.1999.''The Encyclopedia of Judaism''.New York:The Continuum Publishing Company. hlm 32-50.</ref> (mirip dengan kebiasaan menyalakan lilin satu per satu setiap minggu dalam peringatan masa Adven).<ref name="Hari Raya Liturgi"/> Inilah yang menjadi ciri khas dari perayaan ini.<ref name="Encyclopedia4"/> Rumah-rumah maupun Bait Allah dipenuhi dengan lilin dan dekorasi yang terang.<ref name="Hari Raya Liturgi"/> Pada hari kedelapan, cahaya dari seluruh lilin yang telah menyala semua ditambah dengan cahaya matahari dan lampu-lampu lainnya memenuhi ruangan Bait Allah dengan cahaya yang terang benderang sehingga hari raya ini juga sering disebut dengan ritus cahaya.<ref name="Hari Raya Liturgi"/>
==Lihat Juga==
|