Emmanuel Levinas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stepanus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT14danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
==Riwayat Hidup==
'''Emmanuel Lévinas''' ([[Bahasa Perancis|Perancis]] [leviˈna, leviˈnas]; {{lahirmati||12|1|1906||25|12|1995}}).
Levinas lahir di Kaunas (Kovno), [[Lithuania]], pada tahun 1906.<ref name="Bertens"/><ref name="Audi"/> Ia merupakan seorang keturunan [[Yahudi]].<ref name="Bertens"/><ref name="Audi"/> Pada tahun 1923, ia mendaftarkan diri untuk belajar di ''[[University of Strasbourg]]'' di Perancis.<ref name="Bertens"/><ref name="Audi"/> Tahun 1930 ia memperoleh kewarganegaraan Perancis.<ref name="Bertens"/>
Orang tuanya mendidiknya dalam bahasa dan sastra Rusia dari pada bahasa [Lithuania]], sehingga dia belajar Bahasa [[Rusia]] dan [[Ibrani]].<ref name="Letche"/> Dia juga belajar teologi [[Yahudi]].<ref name="Letche"/> Teori etikanya diperoleh dari membaca karya-karya [[Fyodor Dostoyevsky|Dostoyevksy]], [[Leo Tolstoy|Tolstoy]], [[Aleksandr Pushkin|Pushkin]], dan [[Nikolai Gogol|Gogol]].<ref name="Letche"/> Kemudian dia pergi ke [[Perancis]] untuk belajar filsafat pada yahun 1023 di bawah bimbingan [[CharlesMaurice Blondel|Blondel]] dan [[Maurice Pradines]].<ref name="Letche"/>
 
Tahun 1928-1929 mengikuti kulian [[Edmund Husserl|Husserl]] di [[Freiburg]] dan ia membaca karya [[Martin Heidegger|Heidegger]], ''Ada dan Waktu''. Kemudian pada tahun 1930 ia mendapat kewarganegaraan Perancis bersamaan dengan tesisnya ''doctorat de troisieme cycle''.<ref name="Letche"/>
Baris 12:
 
==Pemikiran (Fenomenologi Levinas)==
Pemikiran Levinas yang amat terkenal adalah tentang hubungan antar-manusia, yang terdapat dalam karya yang berjudul "''Totalitas dan Tak Berhingga'': Esai tentang Eksterioritas".<ref name="Bertens"/>Selain dipengaruhi oleh [[Dostoyevksy]] tentang etika, dia juga dipengaruhi oleh [[Edmund Husserl|Husserl]], [[Kant]], [[Heidegger]], [[Henri Bergson|Bergson]] dsb.<ref name="Letche"/> Yang dimaksud sebagai totalitas oleh Levinas adalah bagaimana tradisi filsafat Barat sejak [[Descartes]] menempatkan pribadi manusia sebagai individu yang total.<ref name="Bertens"/> Jadi, manusia sebagai individu berperan sebagai subyek yang terpisah dari segala obyek lain di luar dirinya, baik itu manusia lain, makhluk lain, atau benda-benda lain.<ref name="Bertens"/> Kemudian Levinas berkata bahwa totalitas itu dihancurkan oleh "yang tak berhingga".<ref name="Bertens"/> "Yang tak berhingga" itu adalah realitas di luar diri manusia yang tidak dapat dikuasai oleh totalitas individu.<ref name="Bertens"/>
Selain dipengaruhi oleh Dostoyevksy tentang etika, dia juga dipengaruhi oleh Husserl, Kant, Heidegger, Bergson dsb.<ref name="Letche"/>
Pemikiran Levinas yang amat terkenal adalah tentang hubungan antar-manusia, yang terdapat dalam karya yang berjudul "Totalitas dan Tak Berhingga: Esai tentang Eksterioritas".<ref name="Bertens"/> Yang dimaksud sebagai totalitas oleh Levinas adalah bagaimana tradisi filsafat Barat sejak [[Descartes]] menempatkan pribadi manusia sebagai individu yang total.<ref name="Bertens"/> Jadi, manusia sebagai individu berperan sebagai subyek yang terpisah dari segala obyek lain di luar dirinya, baik itu manusia lain, makhluk lain, atau benda-benda lain.<ref name="Bertens"/> Kemudian Levinas berkata bahwa totalitas itu dihancurkan oleh "yang tak berhingga".<ref name="Bertens"/> "Yang tak berhingga" itu adalah realitas di luar diri manusia yang tidak dapat dikuasai oleh totalitas individu.<ref name="Bertens"/>
 
Menurut Levinas, "yang tak berhingga" itu adalah sesama manusia yang tadinya berperan sebagai orang asing bagi individu.<ref name="Bertens"/> Di sinilah, totalitas individu menjadi hancur karena setiap individu harus berhubungan dengan sesamanya manusia.<ref name="Bertens"/> Karena itu, manusia memiliki kewajiban etis terhadap sesama manusia lain, dan kewajiban itu bersifat asimetris.<ref name="Bertens"/> [[Asimetris]] yang dimaksud adalah bahwa apa yang saya berikan kepada orang lain tidak boleh saya minta balasannya.<ref name="Bertens"/> Dengan demikian, Levinas menginginkan hubungan antar-manusia yang saling memberi diri tanpa mengharapkan balasan.<ref name="Bertens"/>
 
Transendensi sebagai kebutuhan untuk melarikan diri. <ref name="Levinas">{{id}} Emmanuel Levinas., ''Totality and infinity: an essay on exteriority'', Netherlands: Kluwer Academy Publisher, 1991</ref> Begitu Levinas berpijak pada dua hal yang terus menjadi perbincangan [[metafisik]] sepanjang sejarah [[manusia]], terutama abad [[Abad Pertengahan|pertengahan]] dan [[Abad Pencerahan|pencerahan]].<ref name="Poller">{{en}} Nindra Poller., ''Humanism of the other'', USA, Bloomington: Indiana University Press, 1996</ref> Warisan pemikiran dari [[Immanuel Kant]] dan [[fenomenologi]] [[Martin Heidegger]] telah menyemangatinya untuk melacak dunia yang nyata dan yang tersembunyi, dengan kata lain yang real dan "tak berhingga".<ref name="Poller"/>
 
[[Fenomenologi]] yang dimaksud adalah yang tampak dalam perjumpaan antara [[manusia]] yang nyata sekaligus membawa nilai-nilai yang tak kasat mata.<ref name="Suseno">{{id}}Franz Magnis Suseno., ''Menalar Tuhan'', Yogyakarta: Kanisisus, 2006</ref> Pertemuan dengan manusia lain itu adalah [[pengalaman]] dasariah yang mampu menyadarkan kita secara langsung bahwa kita manusia memiliki tanggung jawab dan totalitas atas keselamatan orang lain itu.<ref name="Suseno"/> Langsung dalam arti bahwa tanggung jawab itu membebani kita mendahului komunikasi eklplisit dengan orang lain itu.<ref name="Suseno"/> Pengalaman dasar itu bersifat [[etika|etis]].<ref name="Suseno"/> Dalam pengalaman dasar itu, pengalaman tanggung jawab mutlak saya terhadap orang lain - Sinar Kesucian dari "Yang Ilahi" ikut terlihat.<ref name="Suseno"/> Dari sinilah Emmanuel Levinas, dalam [[analisa]] [[eksistensialisme|eksitensial]]-[[fenomenologi]]s merupakan titik tolak dasariah yang mana pengalaman [[moral]] merupakan titik tolak segala kesadaran manusia.<ref name="Suseno"/> Sikap dan dimensi yang kelihatan itu sekaligus merupakan kesadaran akan [[Tuhan]] yang mengikutinya.<ref name="Suseno"/>
 
==Tulisan-tulisan Terpilih oleh Levinas==
Baris 71 ⟶ 70:
 
==Pengaruhnya==
Salah satu filuf besar yang merasa berhutang budi pada Levinas adalah [[Jean Paul Sartre]].<ref name="Letche">{{id}}John Letche., ''50 Filsuf Kontemporer'', Yogyakarta: Kanisius, 2001</ref> Selain itu, pengaruhnya terhadap generasi saat itu juga tampak dalam diri [[Maurice Blanchot|Blanchot]], [[Derrida]], [[Luce Irigaray|Irigaray]], dan [[Jean-François Lyotard|Lyotard]].<ref name="Letche"/> Sumbangan Levinas adalah pemikiran ulang tentang konsep dan realitas "Yang Lain", dia memikirkannya "sebelum ada tindakan apa pun"<ref name="Letche"/>
 
==Referensi==