Neoplatonisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 78:
Karena kedudukannya itu, maka jiwa alam dari satu segi terbagi, dan dan dari segi lain tidak terbagi. Ia tidak terbagi, karena jiwa adalah sesuatu yang abstrak. Ia tidak terbagi menurut banyaknya tempat, tetapi terbagi karena ia masuk alam indrawi dan terdapat dimana-mana meskipun wujud tersebut adalah wujud keseluruhan tanpa dibagi-bagi sebagai wujud yang menggerakkan dan sebagi kekuatan pemeliharaan. Karena tabiatnya itu, yaitu bisa dibagi dan bisa tidak terbagi, maka Plotinus tidak menganggap jiwa tergolong dalam alam azali yang supersensual sama sekali. Ia juga tidak menggolongkan dalam alam materi sama sekali, tetapi hanya mengatakan bahwa itu terdapat padanya. <ref name="Filsafat dan Metafisika">{{cite book | last = Sholikhin | first = KH. Muhammad | title = Filsafat dan Metafisika dalam Islam: Sebuah Penjelajahan Nalar, Pengalaman Mistik, dan Perjalanan Aliran Manunggaling Kawula Gusti | publisher = Penerbit Narasi | year = 2008 | location = Jogjakarta | pages = 161-168 | isbn = 979-168-100-7}}</ref><br/>
 
Adanya tingkatan-tingkatan wujud ini menyebabkan Plotinus mengatakan adanya dua macam jiwa <ref name="Filsafat dan Metafisika">{{cite book | last = Sholikhin | first = KH. Muhammad | title = Filsafat dan Metafisika dalam Islam: Sebuah Penjelajahan Nalar, Pengalaman Mistik, dan Perjalanan Aliran Manunggaling Kawula Gusti | publisher = Penerbit Narasi | year = 2008 | location = Jogjakarta | pages = 161-168 | isbn = 979-168-100-7}}</ref>, yaitu:<br/>
a. jiwa yang tidak berhubungan langsung dengan alam indrawi, yaitu jiwa yang dekat dengan akal.<br/>
b. Jiwa yang merupakan wakil jiwa Yang Esa, yang menjadikan alam indrawi dan disebut tabiat alam ini.<br/>
 
Nama-nama ini dipilihnya untuk menghindari adanya suatu jiwa yang mempunyai dua arah: arah ke atas, yaitu kepada akal, dan arah ke bawah, yaitu ke arah alam materi. Jiwa adalah wakil akal dalam memelihara dan mempengaruhi alam di bawahnya, dan sebagaimana akal itu sendiri menjadi wakil “Yang Esa”. Karenanya, Plotinus mengharuskan alam materi ini mensyukuri akal, bukan mensyukuri jiwa atas nikmat wujud yang diberikan kepadanya. [[Plato]] sebelumnya juga telah mengharuskan alam materi ini mensyukuri alam ide, dengan alasan yang sama. Ide [[Plato]] ini sudah dimasukkan oleh Plotinus ke dalam akal, maka [[Plato]] dan Plotinus sependapat bahwa yang mempunyai kekuatan untuk mewujudkan dan memelihara adalah wujud kedua, yaitu “ide” menurut [[Plato]], atau “akal” menurut Plotinus. Persamaan pendapat ini bukan karena kebetulan, tetapi memang karena Plotinus mengikuti [[Plato]]. <ref name="Filsafat dan Metafisika">{{cite book | last = Sholikhin | first = KH. Muhammad | title = Filsafat dan Metafisika dalam Islam: Sebuah Penjelajahan Nalar, Pengalaman Mistik, dan Perjalanan Aliran Manunggaling Kawula Gusti | publisher = Penerbit Narasi | year = 2008 | location = Jogjakarta | pages = 161-168 | isbn = 979-168-100-7}}</ref><br/>
Nama-nama ini dipilihnya untuk menghindari adanya suatu jiwa yang mempunyai dua arah: arah ke atas, yaitu kepada akal, dan arah ke bawah, yaitu ke arah alam materi.
Jiwa adalah wakil akal dalam memelihara dan mempengaruhi alam di bawahnya, dan sebagaimana akal itu sendiri menjadi wakil “Yang Esa”. Karenanya, Plotinus mengharuskan alam materi ini mensyukuri akal, bukan mensyukuri jiwa atas nikmat wujud yang diberikan kepadanya. [[Plato]] sebelumnya juga telah mengharuskan alam materi ini mensyukuri alam ide, dengan alasan yang sama. Ide [[Plato]] ini sudah dimasukkan oleh Plotinus ke dalam akal, maka [[Plato]] dan Plotinus sependapat bahwa yang mempunyai kekuatan untuk mewujudkan dan memelihara adalah wujud kedua, yaitu “ide” menurut [[Plato]], atau “akal” menurut Plotinus. Persamaan pendapat ini bukan karena kebetulan, tetapi memang karena Plotinus mengikuti [[Plato]]. <ref name="Filsafat dan Metafisika">{{cite book | last = Sholikhin | first = KH. Muhammad | title = Filsafat dan Metafisika dalam Islam: Sebuah Penjelajahan Nalar, Pengalaman Mistik, dan Perjalanan Aliran Manunggaling Kawula Gusti | publisher = Penerbit Narasi | year = 2008 | location = Jogjakarta | pages = 161-168 | isbn = 979-168-100-7}}</ref><br/>
 
=== Materi (Hyle)===