Kebangkitan Yesus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 14:
Kebangkitan Yesus adalah unsur dari pengesahan Allah: kemenangan atas maut dengan tubuh yang mulia.<ref name="Jacobs"/> Sebab kebangkitan Yesus diimani sebagai peralihan dari hidup ini ke dalam kemulian Bapa.<ref name="Jacobs"/> Melalui kebangkitanNya Yesus menjadi "yang sulung dari orang mati"{{ayat alkitab|buku=1 Korintus|pasal=15|ayat=20}}.<ref name="Jacobs"/> Dengan kebangkitan Kristus realitas eskatologis diwahyukan sebgai realitas yang sudah ada sekarang, secara nyata dan konkret.<ref name="Jacobs"/>
Ada tiga hal yang dapat dikemukan tentang makna kebangkitan Yesus khususnya dalam Perjanjian Baru.<ref name="Drane"/> Pertama, melalui kebangkitan, pernyataan Yesus tentang diri-Nya sebagai Anak Allah terbukti benar.<ref name="Jacobs"/> Petrus berkata pada hari Pentakosta bahwa kebangkitan merupakan bukti jelas, “Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus” {{ayat alkitab|buku=Kisah Para Rasul|pasal=2|ayat=36}}.<ref name="Jacobs"/> Setelah kebangkitan-Nya membuat para pengikut-pengikut-Nya tahu dengan pasti akan apa yang selama ini dikatakan Yesus tentang diri-Nya adalah memang benar. Kedua, kebangkitan lebih dari sekadar pengertian baru tentang Yesus yang disalibkan. Seperti yang ditekankan di seluruh Perjanjian Baru, teristimewa oleh Paulus, bahwa kebangkitan Yesus sama seperti kematian-Nya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari karya Allah dalam membentuk umat baru. Ketiga, kebangkitan Yesus mempunyai implikasi bagi setiap orang yang sudah memiliki hidup Kristus di dalam dirinya. Yesus mengajarkan bahwa pengikut-pengikut-Nya akan menerima “hjidup kekal” {{ayat alkitab|buku=Yohanes|pasal=3|ayat=15;pasal=4|ayat=14|pasal=17|ayat=3}} yakni “kerajaan Allah”.
== Referensi ==
{{reflist}}
|