Perang Suksesi Austria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Flyflower234 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Flyflower234 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{periksaterjemahan|en|War_of_the_Austrian_Successsion}}
{{Infobox Military Conflict
|conflict = Perang Suksesi Austria
Baris 9 ⟶ 10:
}}
'''Perang Suksesi Austria''' ([[1740]]-[[1748]]) melibatkan hampir seluruh kekuatan di Eropa, kecuali [[ Persemakmuran Polandia-Lituania]], [[Imperium Portugis]], dan [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Perang bermula dengan dalih bahwa [[Maria Theresa dari Austria]] tidak berhak meneruskan tahta [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] dari bapaknya, [[Charles VI, Kaisar Romawi Suci|Charles VI]], karena hukum melarang pewarisan tahta pada seorang perempuan, meskipun dalam kenyataan ini adalah sebuah alasan yang diberikan oleh [[Prussia]] dan [[Perancis]] untuk menantang Habsburg. Austria didukung oleh [[Kerajaan Britania Raya]] dan [[Republik Belanda]], musuh bebuyutan [[Perancis]], serta [[Kerajaan Sardinia]] dan [[Elektorat Sachsen|Sachsen]]. Prussia dan Perancis bersekutu dengan [[ Elektorat Bayern ]]. Perang berakhir dengan ditandatanganinya [[Traktat Aix-la-Chapelle]] pada tahun 1748.
 
== Latar Belakang ==
 
Pada tahun 1740, setelah kematian ayahnya, [[Charles VI, Kaisar Romawi Suci|Charles VI]], Maria Theresa meneruskannya sebagai Ratu [[Hongaria]], [[Bohemia]], [[Kroasia]], Archduchess dari Austria, dan Duchess dari [[Parma]]. Bapaknya adalah seorang kaisar Romawi Suci, tapi Maria tidak bisa mendapatkan gelar itu, yang tidak pernah dipegang oleh seorang perempuan. rencananya adalah agar dia bisa mewarisi daerah kekuasaannya dan suaminya, [[Francis I, Kaisar Romawi Suci|Francis Stephen]], terpilih menjadi Kaisar Romawi Suci. Masalah yang akan melibatkan seorang pemimpin perempuan Habsburg sudah lama diperkirakan, dan Charles VI sudah mempengaruhi kebanyakan daerah Jerman untuk menyetujui [[Sanksi Pragmatis 1713]].
 
Masalah bermula ketika Raja [[Friedrich II dari Prussia]] melanggar Sanksi Pragmatis dan menyerang Silesia pada tanggal 16 Desember 1740, menggunakan traktat Brieg tahun 1537 yang menyatakan bahwa dinasti Hohenzollern dari Brandenburg mewarisi Kadipaten Brieg sebagai dalih. Maria Theresa, sebagai seorang perempuan, dianggap lemah, dan pemimpin-pemimpin lain (seperti Charles Albert dari Bayern) mengajukan diri bersaing mengklaim tahta sebagai pewaris laki-laki dengan dasar genealogis yang jelas untuk mewarisi kemuliaan dari gelar kekaisaran tersebut.
 
== Daftar pustaka ==