Gapura Bajang Ratu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membatalkan revisi 4306538 oleh 180.241.121.154 (Bicara) |
|||
Baris 3:
'''Gapura Bajang Ratu''' atau juga dikenal dengan nama '''Candi Bajang Ratu''' adalah sebuah [[gapura]] / [[candi]] peninggalan [[Majapahit]] yang berada di [[Temon, Trowulan, Mojokerto|Desa Temon]], [[Trowulan, Mojokerto|Kecamatan Trowulan]], [[Kabupaten Mojokerto]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Bangunan ini diperkirakan dibangun pada [[abad ke-14]] dan adalah salah satu gapura besar pada zaman keemasan Majapahit. Menurut catatan [[Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala]] Mojokerto, candi / gapura ini berfungsi sebagai pintu masuk bagi [[bangunan]] suci untuk memperingati [[wafat]]nya [[Raja]] [[Jayanegara]] yang dalam [[Negarakertagama]] disebut "kembali ke dunia [[Wisnu]]" tahun 1250 [[Saka]] (sekitar tahun [[1328]] {{Masehi}}). Namun sebenarnya sebelum wafatnya Jayanegara candi ini dipergunakan sebagai pintu belakang kerajaan. Dugaan ini didukung adanya [[relief]] "''[[Kidung Sri Tanjung|Sri Tanjung]]''" dan sayap gapura yang melambangkan penglepasan dan sampai sekarang di daerah Trowulan sudah menjadi suatu kebudayaan jika melayat orang meninggal diharuskan lewat pintu belakang.{{fact}}
== Penamaan ==
"Bajang Ratu" dalam [[bahasa Jawa]] berarti "[[raja]] / [[bangsawan]] yang [[kecil]] / [[kerdil]] / [[cacat]]". Dari arti nama tersebut, gapura ini dikaitkan penduduk setempat dengan [[Raja]] [[Jayanegara]] ([[Majapahit#Raja-raja Majapahit|raja kedua Majapahit]]) dan tulisan dalam [[Serat]] [[Pararaton]], ditambah [[legenda]] masyarakat. Disebutkan bahwa ketika dinobatkan menjadi raja, [[usia]] Jayanegara masih sangat muda ("[[bujang]]" / "''bajang''") sehingga diduga gapura ini kemudian diberi sebutan "Ratu Bajang / Bajang Ratu" (berarti "Raja Cilik"). Jika berdasarkan [[legenda]] setempat, dipercaya bahwa ketika kecil Raja Jayanegara terjatuh di gapura ini dan mengakibatkan cacat pada tubuhnya, sehingga diberi nama "Bajang Ratu" ("Raja Cacat").
Sejarawan mengkaitkan gapura ini dengan [[Çrenggapura]] ([[Çri Ranggapura]]) atau [[Kapopongan]] di Antawulan (Trowulan), sebuah tempat suci yang disebutkan dalam [[Kakawin]] [[Negarakretagama]]: ''"Sira ta dhinarumeng Kapopongan, bhiseka ring crnggapura pratista ring antawulan"'', sebagai ''pedharmaan'' (tempat suci). Di situ disebutkan bahwa setelah meninggal pada tahun 1250 Saka (sekitar [[1328]] {{Masehi}}), tempat tersebut dipersembahkan untuk [[arwah]] Jayanegara yang wafat. Jayanegara di[[dharma]]kan di Kapopongan serta dikukuhkan di [[Antawulan]] ([[Trowulan]]). Penyebutan "Bajang Ratu" muncul pertama kali dalam ''[[Oundheitkundig Verslag]]'' (OV) tahun [[1915]].
== Struktur bangunan ==
|