Muhammad Alwi Dahlan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jagawana (bicara | kontrib)
k ~kat Sumatra=>Sumatera
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 1:
'''Muhammad Alwi Dahlan''' adalah salah seorang tokoh politik [[Indonesia]]. Sebelum diangkat sebagai [[Menteri Penerangan]] dalam kabinet terakhir yang dipimpin oleh Presiden [[Soeharto]] (Maret-[[21 Mei]] [[1998]]), ia pernah menjabat sebagai Asisten Menteri Negara bidang Keserasian Kependudukan dan Lingkungan, dan Bidang Kependudukan, di [[Kementerian Lingkungan Hidup]] ([[1979]]-[[1993]]) serta Kepala BP-7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) ([[1993]]-[[1998]]). Pada [[5 Juli]] [[1997]], ia dikukuhkan sebagai [[Guru Besar]] dalam bidang ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, [[Universitas Indonesia]].
 
== Latar belakang ==
Alwi Dahlan dilahirkan di [[Padang]], [[Sumatra Barat]], pada [[15 Mei]] [[1933]], sebagai putra Dahlan Sjarif Datuk Djundjung, seorang bupati pada kantor Gubernur [[Sumatra Tengah]].
 
== Pendidikan ==
Alwi Dahlan menyelesaikan pendidikan dasarnya di Padang, lalu melanjutkan ke [[Bukittinggi]]. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atasnya, ia masuk ke Fakultas Ekonomi UI, [[Jakarta]]. Ia berangkat ke AS pada [[1958]] sebelum sempat menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi, karena ia diundang oleh Organisasi Nasional Mahasiswa AS (US National Student Association) dalam posisinya sebagai aktivis [[Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia]] (IPMI). Pada tahun [[1961]] ia menyelesaikan studi S-1nya di [[American University]], [[Washington, DC]] dan memperoleh gelar [[BA]]. Ia melanjutkan studinya ke [[Universitas Stanford]] dan mengambil gelar [[Master of Arts]] (MA) dalam bidang ilmu komunikasi pada 1962. Pada [[1967]] Alwi meraih gelar [[Ph.D.|doktor]] dalam [[ilmu komunikasi]] dari [[Universitas Illinois]] di kota [[Urbana]], [[Amerika Serikat]], dan menjadi orang Indonesia pertama yang memiliki gelar doktor dalam bidang tersebut.
 
Selama belajar di AS itu, Alwi harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan keuangannya. Misalnya, ia pernah bekerja sebagai penjaga malam di gedung Kedutaan Besar RI (KBRI) di Washington, DC.
 
== Pengarang ==
Alwi Dahlan yang masih merupakan kemenakan dari [[Usmar Ismail]], tokoh perfilman Indonesia, memiliki kegemaran menulis dan mengarang. Pada usia 16 tahun ia sudah aktif mengarang, antara lain, cerita pendek di mingguan nasional "Mimbar Indonesia" dan majalah "Kisah" terbitan Jakarta. Ketika duduk di bangku SMP, Alwi menerbitkan koran sekolahnya. Alwi pun menjadi koresponden untuk majalah "Siasat" dan mengisi rubrik kebudayaan "Gelanggang" di majalah tersebut. Di bangku SMA ia menulis rangkaian reportase perjalanan kaki menjelajahi pedalaman Alas, Gayo, dan Aceh untuk "Siasat". Ia pun aktif menulis dalam "Zenith", sebuah majalah kebudayaan yang diterbitkan oleh "Mimbar Indonesia".