Timotius adalah pemimpin gereja terkemuka di [[Persia]], yang mempertahankan imannya dengan cara yang lebih halus.<ref name="Ruck">{{id}}Ruck, Anne. 1997. ''Sejarah Gereja Asia''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 69-71.</ref> Sekitar tahun 781 iaTimotius diundang untukdalam perdebatan agama dengan khalifah [[Al-mahdi]] yang berlangsung selama dua hari.<ref name="Ruck"></ref> Sang khalifah menyampaikan beberapa pertanyaan,. termasuk<ref name="Ruck"></ref> Contohnya, bagaimana mungkin [[Allah]] memperoleh anak dengan seorang wanita, siapakah yang memberikan [[Injil]] kepada umatorang [[Kristen]], dan bagaimana tanggapan Timotius tentang [[Muhammad]]?<ref name="Ruck"></ref> Timotius menjawab dengan menjelaskan bahwa kedudukan [[Kristus]] sebagai [[Anak Allah]] adalah daribersifat kekal dan tidak berdasarkandidasarkan kelahiran jasmani [[Yesus;]]. bahwa<ref keempatname="Ruck"></ref> Keempat penulis kitab [[Injil]] menulidmenuliskan apasegala sesuatu yang telah merekapenulis dengandengar dan lihat,sebagaimanasesuai diilhamkandengan oleh[[ilham]] dari [[Roh Kudus]].<ref name="Ruck"></ref> SedangkanSelanjutnya jawaban Timotius tentang [[Muhammad]] sangat halus dan diplomatis.<ref name="Ruck"></ref> Dia Timotius mengakui bahwa [[Muhammad]] patut dipuji oleh semua orang, oleh karena ia[[Muhammad]] berjalan di jalan para nabi dan menempuh jalan para orang yang mengasihi [[Tuhan]].<ref name="Ruck"></ref> Timotius berusahatidak sekuat-kuatnyahanya mendorongaktif mengukuti perdebatan, tetapi Timotius juga berusaha membangkitkan perkembangan gereja. <ref name="Ruck"></ref> banyakBanyak orang percaya dan menjadi [[Kristen]] berkatmelalui pelayanannya.<ref name="Ruck"></ref> Dia Timotius penah menahbiskan seorang uskup daerah [[Yaman,]] meskipun umatada orang [[Islam]] menentang suku-suku [[Arab]] yang kristen[[Kristen]].<ref name="Ruck"></ref> MasaSelama empat puluh tahun masa kepemimpinan Timotius merupakan salah satu puncak dalam usaha Gereja [[Nestorian]] mengutus [[misionaris]] ke luar negeri.<ref name="Ruck"></ref>