David Kwang-sun Suh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:South Korea FA.gif|thumb|David Kwang-sun Suh adalah seorang teolog Korea]]
'''David Kwang-sun Suh''' adalah seorang teolog [[Korea]].<ref name="Suh">{{en}}Suh,David Kwang-sun. 1991.'' The Korean Minjung In Christ ‘’.Thailand:Blang Vieng Printing. 36-37.</ref> Dia melihat adanya kerjasama antara [[Kristen]] [[Korea]] dengan Minjung [[Korea]].<ref name="Suh"></ref> Keduanya sama-sama termasuk dalam Gerakan Kemerdekan Satu Maret 1919 untuk menentang penjajah [[Han]] Belanda.<ref name="Suh"></ref> ''Minjung'' [[Korea]] muncul untuk melawan pengaruh dari luar dan membebaskan diri orang-orang [[Korea]] dari perbudakan [[Jepang]].<ref name="Suh"></ref> [[Kristen]] [[Korea]] melibatkan diri dengan ''Minjung'' [[Korea]] menuju pembebasan negara.<ref name="Suh"></ref> Gerakan satu Maret didasarkan pada dua peristiwa yaitu berakhirnya Perang Dunia I dan [[Han]]curnya kerajaan [[Korea]] akibat kematian raja Dinasti Yi yakni King Kojong.<ref name="Suh"></ref>
Baris 5 ⟶ 7:
Suh memahami ''[[Han]]'' sebagai suatu istilah psikologis.
<ref name="Yewangoe">{{id}}Yewangoe, A.A. 2004.'' Theologia Crucis di Asia‘’. Jakarta: BPK Gunung Mulia.141</ref> Rasa penderitaan dan tertekan yang tidak berdaya itu adalah inti biografi dari seorang [[Korea]] secara pribadi.<ref name="Yewangoe"></ref> ''[[Han]]'' adalah perasaan umum rakyat [[Korea]] yang tidak berdaya.<ref name="Yewangoe"></ref> Pernyataan tersebut juga merupakan bahasa ''Minjung'' yang menandakan realitas pengalaman bangsa [[Korea]] yaitu kata kunci yang memberikan jalan masuk ke dalam perasaan dan emosi bangsa [[Korea]], keteguhan kehendak yang dialami oleh makhluk lemah.<ref name="Yewangoe"></ref> ''[[Han]]'' mengandung aspek keselamatan yang memungkinkan orang
▲<ref name="Yewangoe">{{id}}Yewangoe, A.A. 2004.'' Theologia Crucis di Asia‘’. Jakarta: BPK Gunung Mulia.141</ref> Rasa penderitaan dan tertekan yang tidak berdaya itu adalah inti biografi dari seorang [[Korea]] secara pribadi.<ref name="Yewangoe"></ref> ''[[Han]]'' adalah perasaan umum rakyat [[Korea]] yang tidak berdaya.<ref name="Yewangoe"></ref> Pernyataan tersebut juga merupakan bahasa ''Minjung'' yang menandakan realitas pengalaman bangsa [[Korea]] yaitu kata kunci yang memberikan jalan masuk ke dalam perasaan dan emosi bangsa [[Korea]], keteguhan kehendak yang dialami oleh makhluk lemah.<ref name="Yewangoe"></ref> ''[[Han]]'' mengandung aspek keselamatan yang memungkinkan orang berta[[Han]] dalam penderitaan.<ref name="Yewangoe"></ref>
== Referensi ==
|