Hans Teeuw: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cocondolo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Cocondolo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
Peraih Profesor Teeuw Award pertama kali adalah tokoh penerbit dan wartawan Goenawan Mohamad pada tahun 1992. Peraih Penghargaan setelah Goenawan Mohamad adalah: penulis dan peneliti dari Leiden, Dr Harry Poeze, penulis, penyair dan filsuf Y.B. Mangunwijaya dan Mrs Ellen Derksen, penyelenggara Pasar Malam Besar di Den Haag.<ref name="ref1"/>
 
Pada tahun 2000, antropolog Indonesia dan wartawan Mulyawan Karim memenangkan Award, yang kemudian diberikan sebagai hibah perjalanan yang memungkinkan Mulyawan untuk melakukan penelitian di Belanda. Pada tahun 2002, F.X. Suhardi Djojoprasetyo meraih penghargaan sebagai pengakuan atas kegiatannya sebagai guru di bidang tari dan gamelan Jawa, yang telah ia lakukan di Belanda sejak tahun 1975.<ref name="ref1"/>
In 2004, the Professor Teeuw Foundation has awarded Ajip Rosidi, who, over a period of more than 40
years, has made an invaluable contribution to the study, publication, documentation and promotion of
Indonesian literature in the broadest possible way. He is highly regarded internationally in both East
and West (including Japan). Wherever possible, he has sought, practised and promoted co-operation
with the Dutch and their institutions.
 
Pada tahun 2000, antropolog Indonesia dan wartawan Mulyawan Karim memenangkan Award, yang kemudian diberikan sebagai hibah perjalanan yang memungkinkan Mulyawan untuk melakukan penelitian di Belanda. Pada tahun 2002, F.X. Suhardi Djojoprasetyo meraih penghargaan sebagai pengakuan atas kegiatannya sebagai guru di bidang tari dan gamelan Jawa, yang telah ia lakukan di Belanda sejak tahun 1975.
 
Pada tahun 2004, Profesor Teeuw Foundation memberikan penghargaan kepada Ajip Rosidi, yang selama lebih dari 40 tahun, telah memberikan kontribusi yang berharga bagi studi, publikasi, dokumentasi, dan promosi sastra Indonesia dengan cara yang lebih luas. Ia sangat dihormati di dunia internasional, baik oleh bangsa Barat maupun bangsa Timur termasuk Jepang). Jika memungkinkan, ia juga mencari, mempraktekkan dan mempromosikan kegiatannya dengan bekerjasama dengan Belanda dan lembaga-lembaga mereka.<ref name="ref1"/>