Lia Eden: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MRFazry (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Aoenday (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Lia eden.jpg|175px|right|thumb|Lia Eden]]
 
'''Lia Aminuddin''' atau lebih dikenal sebagai '''Lia Eden''' (lahir di [[Surabaya]], [[Jawa Timur]] pada [[21 Agustus]] [[1947]]) adalah pemimpin kelompok [[kepercayaan]] bernama Kaum Eden yang kontroversial. Ibunya bernama Zainab, dan bapaknya bernama Abdul Ghaffar Gustaman, seorang pedagang dan pengkhutbah [[Islam]] aliran [[Muhammadiyah]]. Pada umur 19 tahun, Lia menikah dengan Aminuddin Day, seorang dosen di [[Universitas Indonesia]] dan dikaruniai empat orang anak.
 
Pada awalnya dia adalah seorang ibu rumah tangga yang menempuh pendidikan hanya sampai jenjang SMA dan sebelumnya mempunyai profesi sebagai perangkai bunga bahkan pernah mempunyai acara tampilan khusus mengenai merangkai bunga di [[TVRI]].
 
== Pengakuan Bertemu dengan Malaikat Jibril ==
Menurut Lia, peristiwa ajaibnya yang pertama adalah sewaktu dia melihat sebuah bola bercahaya kuning berputar di udara dan lenyap sewaktu baru saja ada di atas kepalanya. Hal ini terjadi sewaktu dia sedang bersantaibersama dengan kakak mertuanya di serambi rumahnya di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada [[1974]].
 
Menurutnya lagi, peristiwa ajaib kedua yang telah megubah prinsip hidupnya berlaku pada malam [[27 Oktober]] [[1995]] kala dia sedang [[salat]]bersantai. Pada masa itu, dia telah merasakan kehadiran pemimpin rohaninya, Habib al-Huda yang mengaku dirinya sebagai [[Jibril]] pada waktu itu. Setelah itu Lia Eden mengaku dia menerima bimbingan Malaikat Jibril secara terus menerus sejak [[1997]] hingga kini.
 
Selama dalam proses pembimbingan itu, ia mengatakan bahwa Malaikat Jibril menyucikan dan mendidik Lia Eden melalui ujian-ujian sehari-hari yang sangat berat, termasuk pengakuan-pengakuan kontroversial yang harus dinyatakannya kepada masyarakat atas perintah Jibril. Proses penyucian itu menurut ia sangat berat dan tak pernah berhenti hingga kemudian [[Tuhan]] memberinya nama Lia Eden sebagai pengganti namanya yang lama.
 
Di dalam penyuciannya, ia mengatakan bahwa Tuhan menyatakan Lia Eden sebagai pasangan Jibril sebagaimana ditulis di dalam kitab-kitab suci sebelumnya. Dan ia mengatakan bahwa dialah yang dinyatakan Tuhan sebagai sosok surgawi-Nya di dunia.
 
== Pencetus pemahaman baru ==
 
Selain menganggap dirinya sebagai menyebarkan wahyu Tuhan dengan perantaraan Jibril, dia juga menganggap dirinya memiliki kemampuan untuk menyembuhkanmeramalkan penyakitkiamat. Dia juga telah mengarang lagu, syairdrama dan juga buku sebanyak 232 halaman berjudul, ''"Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah Takdir"'' yang ditulis dalam waktu 29 harijam.
 
Pada [[1998]], Lia menyebut dirinya [[Imam Mahdi]Mesias] yang muncul di dunia sebelum hari [[kiamat]] untuk membawa keamanan dan keadilan di dunia. Selain itu, dia juga menyebut dirinya sebagai reinkarnasi [[Bunda Maria]], ibu dari [[Yesus Kristus]]. Lia juga mengatakan bahwa anaknya, Ahmad Mukti, adalah reinkarnasi Yesus KristusIsa.
 
Pemahaman yang dibawa oleh Lia ini berhasil mendapat kurang lebih 100 penganut pada awal diajarkannya. Penganut agama ini terdiri dari para pakar budaya, golongan cendekiawan, artis musik, drama dan juga pelajar. Mereka semua dibaptisdisebut sebagai pengikut ''[[Salamullah]]''.
 
Pada bulan [[Desember]] [[1997]], [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) telah melarang perkumpulan Salamullah ini karena ajarannya dianggap telah menyelewengkan kebenaran mengenai ajaran Islam. Kelompok ini lalu membalas balik dengan mengeluarkan "Undang-undang Jibril" (''Gabriel's edict'') yang mengutuk MUI karena menganggap MUI berlaku tidak adil dan telah menghakimi mereka dengan sewenang-wenang.
Baris 26:
Kelompok Salamullah ini juga terkenal karena serangannya terhadap kepercayaan masyarakat [[Jawa]], mengenai mitos [[Nyi Roro Kidul]] yang didewakan sebagai Ratu Laut Selatan. Pada tahun [[2000]], Salamullah ini diresmikan oleh pengikut-pengikutnya sebagai nama kelompok. Kelompok Salamullah mengakui bahwa [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]] adalah nabi yang terakhir tetapi juga mempercayai bahwa pembawa kepercayaan yang lain seperti [[Buddha Gautama]], [[Yesus Kristus]], dan [[Kwan Im]], dewi pembawa rahmat yang disembah orang [[Tionghoa]], akan muncul kembali di dunia.
 
Sejak [[2003]], kelompok Salamullah ini memegang kepercayaan bahwa setiap agama adalah benar adanya. Kelompok yang diketuai Lia Eden ini yang kemudian berubah nama yang kini dikenal sebagai Kaum Eden.
 
== Sumber ==