Tanjung Sani, Tanjung Raya, Agam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fidzha (bicara | kontrib)
VoteITP (bicara | kontrib)
merapikan
Baris 20:
Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang mendiami wilayah Nagari Tanjung Sani, maka pada tahun 1913 di bentuklah [[Penghulu]] Adat untuk pengurusan anak buah yang ada. Saat itu, kenagarian ini masih bersatu dengan [[Sungai Batang, Tanjung Raya, Agam|Nagari Sungai Batang]].
 
Pada Tahun 1920, atas kesepakatan para Niniak Mamak maka wilayah Kenagarian Sungai Batang dimekarkan menjadi 2 yaitu Nagari Sungai Batang dan Nagari Tanjung Sani. Pada saat itu, wilayah Nagari Tanjung Sani baru dari Aie Aji di Jorong Tanjung Sani sampai ke Batu Muriak Jorong Batu Nanggai. Dengan Wali Nagari Pertama yang lebih di kenal dengan nama Angku Sunguik.
 
Pada saat itu, wilayah Nagari Tanjung Sani baru dari Aie Aji di Jorong Tanjung Sani sampai ke Batu Muriak Jorong Batu Nanggai. Dengan Wali Nagari Pertama yang lebih di kenal dengan nama Angku Sunguik.
 
Masyarakat yang ada di Nagari Sungai Batang, karena semakin sempitnya lahan pertanian yang ada, mulai mencari lahan pertanian ke daerah seberang Danau, tepat nya mulai dari daerah Muko Jalan sampai ke Tanjung Rayo di Jorong Sigiran yang lebih dikenal dengan sebutan Sigiran Panjang. Namun karena jauhnya jarak antara Sungai Batang dan Sigiran Panjang yang pada saat itu baru memakai perahu untuk sarana transportasi, maka mulailah petani asal Nagari Sungai Batang ini mendirikan pondok-pondok yang akhirnya menjadi perkampungan penduduk.
 
Melihat sulitnya hubungan administrasi antara Sungai Batang dan [[Sigiran]] Panjang, maka melalui musyawarah antara [[Wali Nagarinagari]] dan Pemuka Adat dan Pemuka masyarakat Nagari Sungai Batang dan Nagari Tanjung Sani, disepakati bahwa Sigiran Panjang yaitu mulai dari Jorong Muko Jalan sampai ke Jorong Sigiran pada saat ini dimasukan kedalam wilayah Nagari Tanjung Sani, sedangkan sebagai gantinya, Jorong Tanjung Sani masuk ke dalam wilayah Nagari Sungai Batang namun Adat Istiadat tetap memakai yang ada di Nagari Tanjung Sani.
 
Itulah sebabnya wilayah Nagari Tanjung Sani tetap memakai nama Tanjung Sani meskipun Jorong Tanjung Sani itu sendiri tidak lagi masuk kedalam wilayah administratif Nagari Tanjung Sani. Sementara masyarakat yang dahulunya berasal dari Sungai Batang ini umumnya sebagai petani, karena keturunan semakin banyak, hutan demi hutan dijadikan areal pertanian sehingga sampai ke dataran tinggi Koto Panjang, Dama Gadang dan Arikia sampai ke Lubuak Sao.
[[Pengguna:Fidzha|Fidzha]] ([[Pembicaraan Pengguna:Fidzha|bicara]]) 07:52, 5 Juni 2011 (UTC)
 
== Pemerintahan ==
Baris 38 ⟶ 35:
Komitmen masyarakat untuk "kembali ke Nagari” di Kabupaten Agam dipertegas dengan Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pemerintahan Nagari, sehingga menjadikan Nagari Tanjung Sani sebagai salah satu nagari di Kabupaten Agam, yang wilayahnya meliputi 3 Desa sebelumnya menjadi 11 jorong yang dipimpin oleh Pjs [[Wali nagari]].
 
Pada tahun 2003 – 2008, Wali Nagari Tanjung Sani dijabat oleh H. Bashir Gany setelah itu, mulai tanggal 28 Maret 2008, Wali Nagari Tanjung Sani dijabat oleh JefriYefri St Sari Alam.
 
Nagari [[Tanjung Sani]] terbagi atas 11 jorong, antara lain: Jorong Arikia, Jorong Batu Nanggai, Jorong [[Sigiran]], Jorong Dama Gadang, Jorong Galapuang, Jorong Koto Panjang, Jorong Lubuk Sao, Jorong Muko Jalan, Jorong Pandan, Jorong Pantas dan Jorong Sungai Tampang.<ref>www.nagari-tanjungsani.tk [http://www.nagari-tanjungsani.tk/index.php/2011-06-01-08-10-46/sejarah-nagari Sejarah] (diakses pada 7 Juni 2011)</ref>
07:51, 5 Juni 2011 (UTC)
 
== Rujukan ==
Baris 47 ⟶ 43:
 
== Pranala luar ==
{{Wikiportal|Indonesia}}
* {{id}} [http://www.nagari-tanjungsani.tk/ Situs web resmi pemerintahan Nagari Tanjung Sani]
* {{id}} www.agamkab.go.id [http://www.agamkab.go.id/ Situs web resmi Kabupaten Agam]
 
 
{{Tanjung Raya, Agam}}