Cara berpikir di luar kotak pertama kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan Inggris Ernest Henry Dudeney lewat sebuah teka teki yang ia ciptakan. Selain Ernest, Erward de Bono juga mengartikan cara berpikir di luar kotak sebagai cara berpikir lateral. Ia berkata “Anda tidak dapat menggali lubang di tempat yang berbeda dengan menggali lebih dalam lubang yang sama.” Ini memiliki arti bahwa anda tidak akan menemukan hal yang baru, hal yang tidak pernah anda temui dan alami sebelumnya jika anda masih berada pada cara pemikiran yang sama. Anda harus berani mengambil keputusan untuk keluar dari ‘kotak’ anda, zona aman anda, maka barulah hal-hal baru, inovasi, pengalaman, dan keberhasilan baru yang tidak pernah anda bayangkan bisa menghampiri anda.
=== Berpikir di dalam kotak ===
{{info|Sebaiknya ini dipindahkan ke artikel baru}}
Berpikir di luar kotak muncul sebagai lawan dari berpikir di dalam kotak. Orang-orang yang berpikir di dalam kotak berarti orang-orang yang menerima status quo. Mereka tidak bisa melihat suatu hal yang ada di luar kotak karena mereka telah membatasi diri mereka dengan kerangka pikir mereka sendiri yang tidak mau melihat adanya hal-hal di luar yang mampu mereka pikirkan, dan mereka adalah orang-orang yang sangat ahli dalam membunuh suatu ide dengan mengatakan bahwa ide tersebut tidak akan bekerja. Mereka merasa berpikir di dalam zona aman mereka dan berpikir dengan cara yang pada umumnya orang-orang lain pikirkan adalah hal yang paling logis dan mungkin dilakukan, di luar itu, maka tidak ada hal yang akan bekerja dan berhasil. Maka itu orang-orang yang berpikir di dalam kotak tidak pernah menghargai suatu ide, dan yakin bahwa setiap masalah hanya punya satu saja solusi, solusi lainnya adalah kemustahilan dan sia-sia apabila coba dilakukan. Pada tahun 1899, seorang yang berpikir di dalam kotak yakni Charles H. Duell, Direktur dari US Patent Office, berkata "Segala hal yang bisa ditemukan sudah ditemukan”, dan saat itu adalah tahun 1899. Ia jelas-jelas adalah seorang yang berpikir di dalam kotak.