Anjing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Makanan |
|||
Baris 51:
Sebagian ahli hewan sekarang sedang memperdebatkan anjing peliharaan tergolong binatang [[omnivora]] atau [[karnivora]] berdasarkan makanan yang dimakan. Klasifikasi ke dalam ordo karnivora tidak berarti anjing harus makan daging melulu. Tidak sama halnya dengan keluarga [[kucing]] yang tergolong karnivora sejati dengan [[usus kecil]] yang lebih pendek, anjing tidak bergantung pada protein daging tertentu atau makanan tinggi protein untuk memenuhi kebutuhan makan yang paling dasar. Anjing bisa mencerna dengan baik berbagai macam makanan, termasuk di antaranya [[sayur-sayuran]] dan [[serealia]] yang dapat dikonsumsi anjing dalam porsi yang besar. Tumbuh-tumbuhan dimakan anjing liar untuk memenuhi kebutuhan [[asam amino]]. Selain itu, anjing liar juga memakan isi perut dan usus berisi tumbuh-tumbuhan yang sedang dicerna hewan herbivora yang menjadi mangsanya.
Anjing peliharaan bisa bertahan hidup sehat hanya dengan pakan [[vegetarian]] yang diramu dengan baik, khususnya yang mengandung [[susu
Anjing sering keranjingan makan [[rumput]] dan sebenarnya boleh-boleh saja. Ada banyak penjelasan tentang kebiasaan ini. Rumput dapat menetralisir [[asam]] lambung atau memakan rumput bisa membuat anjing [[muntah]]. Anjing ingin mengeluarkan zat yang tidak diinginkan dari perutnya mungkin merupakan alasan anjing makan rumput. Dalam soal muntah, anjing lebih mudah muntah daripada manusia. Kemampuan ini berasal dari kebiasaan makan yang dimiliki hewan yang berburu secara berkelompok. Makanan harus ditelan secepat mungkin supaya bisa makan sebanyak-banyaknya sebelum dihabiskan anggota kawanan yang lain. Sehabis makan, anjing sering memuntahkan kembali tulang-tulang yang tidak bisa dicerna, bulu hewan yang dimangsa, dan sebagainya. Sebagian anjing peliharaan malah cerewet dan menjadi "pilih-pilih" dalam soal makanan, soalnya tidak lagi perlu makan untuk sekadar bertahan hidup.
|