Kesultanan Langkat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
VoteITP (bicara | kontrib)
Menolak 5 perubahan terakhir (oleh TM. Dhani Iqbal) dan mengembalikan revisi 4410333 oleh Wagino 20100516
VoteITP (bicara | kontrib)
k {{pemastian}}
Baris 1:
{{pemastian}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Paleis van de Sultan van Langkat tijdens een banjir Tandjoengpoera TMnr 60021731.jpg|thumb|300px|Istana Sultan Langkat ketika banjir, Tanjungpura, 1921.]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Laan bij het paleis van de Sultan van Langkat Tandjoengpoera TMnr 60021734.jpg|thumb|300px|Jalan di sekitar istana Sultan Langkat, 1921.]]
Baris 4 ⟶ 5:
 
== Sejarah ==
Langkat sebelumnya merupakan bawahan [[Kesultanan Aceh]] sampai awal [[abad ke-19]].{{fact}} Pada saat itu [[Raja|raja-raja]] Langkat meminta perlindungan [[Kesultanan Siak]]. Tahun [[1850]] Aceh mendekati Raja Langkat agar kembali ke bawah pengaruhnya, namun pada [[1869]] Langkat menandatangani perjanjian dengan [[Hindia-Belanda|Belanda]], dan Raja Langkat diakui sebagai [[sultan]] pada tahun [[1877]].
 
Kesultanan Langkat runtuh bersamaan dengan meletusnya [[Revolusi Sosial Sumatera Timur|Revolusi Sosial]] tahun [[1946]]. Pada saat itu banyak keluarga Kesultanan Langkat yang terbunuh, termasuk [[Tengku Amir Hamzah]], penyair Angkatan [[Pujangga Baru]] dan pangeran Kesultanan Langkat.
Baris 11 ⟶ 12:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van Mahmoed Abdoel Djalil Rachmat Sjah Sultan van Langkat Noord-Sumatra TMnr 10001816.jpg|thumb|200px|Seri Paduka Tuanku Sultan Mahmud Abdul Jalil Rakhmat Shah (memerintah 1927-1948)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van Teungkoe Permai Sjoeri van Langkat Sumatra 20 april 1940 olieverfschildering door Charles Sayers TMnr 60048554.jpg|thumb|200px|Potret Permaisuri Langkat (sekitar 1940)]]
* 1568-1580 : Panglima Dewa Shahdan{{fact}}
* 1580-1612 : Panglima Dewa Sakti, anak raja sebelumnya{{fact}}
* 1612-1673 : Raja Kahar bin Panglima Dewa Sakdi, anak raja sebelumnya{{fact}}
* 1673-1750 : Bendahara Raja Badiuzzaman bin Raja Kahar, anak raja sebelumnya{{fact}}
* 1750-1818 : Raja Kejuruan Hitam (Tuah Hitam) bin Bendahara Raja Badiuzzaman, anak raja sebelumnya{{fact}}
* 1818-1840 : Raja Ahmad bin Raja Indra Bungsu, keponakan raja sebelumnya
* 1840-1893 : Tuanku Sultan Haji Musa al-Khalid al-Mahadiah Muazzam Shah (Tengku Ngah) bin Raja Ahmad, anak raja sebelumnya