Teologi dalit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k memindahkan Teologi Dalit ke Teologi dalit |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas: India.Mumbai.01.jpg|right|thumb|
'''Teologi
== Etimologi ==
Dalit dalam
== Latar
=== Sistem
Sistem Kasta adalah suatu cara mengorganisasi masyarakat <ref name="Amaladoss"></ref>. Sebuah kasta bersifat turun-temurun <ref name="Amaladoss"></ref>. Kasta ini sekaligus mencerminkan pekerjaan seseorang <ref name="Amaladoss"></ref>. Di India terdapat empat kasta yaitu: ''Brahman'' (imam/cendikiawan), ''Ksatria'' (prajurit/pejuang), ''Waisya'' (pedagang), dan ''Sudra'' (pekerja/petani) <ref name="Amaladoss"></ref>. Kaum Dalit adalah kelompok tersendiri yang tidak masuk dalam keempat kasta ini <ref name="Amaladoss"></ref>. Mereka adalah orang-orang yang yang terbuang dalam kelompok masyarakat India, sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai buruh dan pengemis <ref name="Amaladoss"></ref>.
Baris 14:
Kemiskinan di India terlihat pada penduduknya, di mana sebagian sangat kaya dan banyak sekali yang miskin <ref name="Yewangoe"></ref>. Situasi yang terjadi pada tahun 1944 yaitu India sedang mengalami kelaparan dimana-mana, terdapat perbedaan tajam antara kelompok sosial (di mana sekelompok kecil kaya sementara yang banyak yang miskin <ref name="Yewangoe"></ref>. Selain itu ditambah lagi karena adanya kemasabodohan di antara kelompok sosial, khususnya oleh mereka yang kaya terhadap mereka yang miskin <ref name="Yewangoe"></ref>. Berdasarkan sensus kepada masyarakat India tahun 1961, dari 439 juta jiwa penduduk India, terdapat 64 juta jiwa yang termasuk dalam kelompok Dalit <ref name="Clarke">{{en}} Sathianathan Clarke. ''Dalits'' ''and'' ''Christianity:'' ''Subaltern'' ''Religion'' '' and'' ''Liberation'' ''Theology'' ''in'' ''India''. New Delhi: Oxford University Press. Hlm. 59-61, 64-65.</ref>. Kemudian pada tahun 1971 tercatat 80 juta kaum Dalit dari total 548 juta penduduk India. Pada tahun 1981, hasil sensus di Tamil Nadu kaum Dalit mencapai lebih dari 18 persen <ref name="Clarke"></ref>. Bahkan pada tahun 1991 sekitar 138 juta orang adalah kaum Dalit dari 846 juta total penduduk India <ref name="Clarke"></ref>.
== Pemikiran
Teologi Dalit terinpirasi oleh ideologi yang menyerukan pembebasan terhadap segala bentuk penindasan penindasan yang terdapat di seluruh dunia <ref name="Pieris">{{en}} Aloysius Pieris. ''An'' ''Asian'' ''Theology'' ''of'' ''Liberation''. Edinburgh: T&T Clark. Hlm. 104-105.</ref>. Semangat pembebasan ini disesuaikan pada konteks India dengan ajakan untuk mencoba mengakui dan membangun kembali kehidupan komunitas yang difokuskan pada kaum Dalit <ref name="Clarke"></ref>. Hal ini dikarenakan kaum Dalit dianggap sebagai orang yang tak tersentuh dan orang yang tak terlihat <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves">{{en}} R.S. Sugirtharajah & Cecil Hargreaves (eds). ''Readings'' ''In'' ''Indian'' ''Christian'' ''Theology'' ''Vol'' ''1''. London: SPCK. Hlm. 37.</ref> <ref name="Fabella & Sugirtharajah"></ref>. Masuknya Kekristenan di India menyebabkan munculnya Teologi Dalit <ref name="Clarke"></ref> <ref name="Fabella & Sugirtharajah"></ref>.
Baris 24:
Para Dalit yang termasuk Kristen merasakan pengasingan ganda <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves"></ref>. Mereka termarjinalkan oleh kelompok kaya dan para penguasa non-Dalit <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves"></ref>. Selain itu, mereka juga tersiksa dalam gereja-gereja arus utama, di mana anggapan mereka dalam gereja akan mendapatkan emansipasi <ref name="Sugirtharajah & Hargreaves"></ref>.
== Yesus dan
Karya Allah pada kebangkitan Yesus merupakan realitas Eskatologis <ref name="Elwood">{{en}} Douglas J. Elwood. ''Teologi'' ''Kristen'' ''Asia'' ''(terj)''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 106-107, 112.</ref>. Kebangkitan menunjukkan bahwa Yesus berada di dalam ruang dan waktu, bukan terpisah melainkan merupakan sebuah totalitas <ref name="Elwood"></ref>. Hal tersebut tidak hanya sebuah sejarah melainkan sebagai bentuk keterlibatan secara penuh dan mendalam antara zaman Yesus dengan masa manusia sekarang, karena tidak mungkin tercapai realitas Eskatologis tanpa manusia ikut berproses di dalam sejarah <ref name="Elwood"></ref>. Pendekatan seperti ini dapat dianalogikan terhadap Yesus dan kaum Dalit dengan melihat keterlibatan Teologi dalam kehidupan nyata, partsisipasinya dalam keprihatinan, serta impian untuk memperjuangkan kelompoknya <ref name="Elwood"></ref>.
|