Majelis Rasulullah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib) k hapus doa, kata-kata pujian, ubah beliau -> ia, hapus kalimat yg tidak ensiklopedis |
Naval Scene (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 35:
== Latar belakang ==
Nama "Majelis Rasulullah" dalam aktifitas dakwah ini berawal ketika Habib Munzir Almusawa lulus dari pendidikannya di Darulmustafa pimpinan Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh Tarim Hadramaut, Yaman. Ia kembali ke Jakarta dan memulai berdakwah pada tahun 1998, dengan fokus pengajaran mengajak orang bertobat dan mencintai Nabi Muhammad dan sunnahnya, serta menjadikannya sebagai idola.
[[File:Hb munzir-almusawa72.jpg|200px|thumb|left|Habib Munzir Al Musawwa]]▼
Habib Munzir mulai berdakwah di Jakarta. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Habib Munzir memulai membuka majelis setiap malam Selasa, mengikuti jejak gurunya Al Habib Umar bin Hafidz yang membuka majelis mingguan setiap malam Selasa. Ia sempat memimpin Ma'had Assa'adah, yang diwakafkan oleh Al Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung. Setelah setahun, Munzir tidak lagi meneruskan memimpin ma'had tersebut dan melanjutkan dakwahnya dengan menggalang majelis-majelis di seputar Jakarta.
Baris 45 ⟶ 42:
== Perkembangan ==
Ketika pengunjung semakin padat, ia memindahkan majelis dari musholla ke musholla, lalu untuk menampung hadirin yang semakin padat maka Munzir memindahkannya menjadi dari masjid ke masjid secara bergantian. Mulailah majelis ini diberi nama oleh Habib Munzir sebagai "Majelis Rasulullah".
|