Kabupaten Mukomuko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rokhyanto (bicara | kontrib)
Rokhyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
|propinsi=Bengkulu
|luas=-
|penduduk=137994131.984
| penduduktahun=2006
|kecamatan=15
|kepadatan=-33 per Km<sup>2</sup>
|kelurahan=-136
|web=http://www.mukomukokab.go.id/
| dau = Rp. 282.109.275.000,-
| dauref =(2011)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2011/bulan/02/tanggal/17/id/590/|title=Perpres No. 6 Tahun 2011|date=2011-02-17|accessdate=2011-05-23}}</ref>
}}
'''Kabupaten Mukomuko''' adalah salah satu [[kabupaten]] baru di [[provinsi Bengkulu]], [[Indonesia]]. Wilayahyang Mukomukomerupakan meliputi lima kecamatan, yakni Lubuk Pinang, Teras Terunjam, Pondok Suguh, Mukomuko Selatan dan Mukomuko Utara. Wilayah ini dikenal sebagai penghasil [[palawija]] dan perkebunan. Tigapemekaran dari lima kecamatan mempunyai garis pantai yang bersinggungan denganKabupaten [[SamudraBengkulu HindiaUtara]].<br />
Secara astronomis Kabupaten Mukomuko terletak pada 101<sup>o</sup>01’15,1” – 101<sup>o</sup>51’29,6” Bujur Timur dan pada 02<sup>o</sup>16’32,0” - 03<sup>o</sup>07’46,0” Lintang Selatan. Suhu udara kota Mukomuko berkisar antara 21,1<sup>0</sup> C sampai dengan 34,6<sup>0</sup> C dengan curah hujan rata-rata 151,2 mm.
 
<br />
Ketika diadakan sensus penduduk tahun 2000, lima kecamatan tersebut masih bagian Kabupaten Bengkulu Utara, dihuni 137.994 jiwa. Dari jumlah itu 37,4 persen suku Jawa, 6,3 persen suku Sunda, 5,4 persen [[Minangkabau]] dan sisanya dari Bali, Bugis, Melayu, Rejang, Serawai, Lembak serta lainnya.
Secara administrasi Kabupaten Mukomuko berbatasan dengan :
* Sebelah Utara dengan Provinsi [[Sumatra Barat]]
* Sebelah Timur dengan [[Taman Nasional Kerinci Sebelat]]([[TNKS]]) dan Provinsi [[Jambi]]
* Sebelah Barat dengan [[Samudra Indonesia]].
* Selatan berbatasan dengan Kabupaten [[Bengkulu Utara]].<br />
Secara administratif, Kabupaten Mukomuko ini terbagi menjadi 15 Kecamatan, 132 Desa dan 4 Kelurahan. Pada tahun 2006 memiliki jumlah penduduk 131.984 jiwa yang terdiri dari 67.721 jiwa pria dan 64.263 jiwa wanita dengan tingkat kepadatan penduduknya sendiri mencapai 33 per Km2. <br />
Sebagian besar penduduk Muko-muko ini merupakan transmigran yang berasal dari [[Jawa]], [[Sunda]], [[Minang]], dan lain sebagainya. Sebab, Bengkulu termasuk mukomuko sejak zaman kolonial Belanda dijadikan "tanah harapan" bagi penduduk luar Bengkulu. Dari jumlah itu 37,4 persen suku Jawa, 6,3 persen suku Sunda, 5,4 persen [[Minang]] dan sisanya dari [[Bali]], [[Bugis]], [[Melayu]], [[Rejang]], [[Serawai]], [[Lembak]] serta lainnya.
 
== Sejarah ==
Pemekaran kabupaten dan kota telah menyapa hampir seluruh provinsi, tidak terkecuali provinsi Bengkulu. Pada awal tahun 2003, provinsi ini bertambah tiga kabupaten baru yang ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003, yakni Kabupaten Bengkulu Utara dimekarkan menjadi Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Adapun Bengkulu Selatan menjadi Bengkulu Selatan, Seluma dan Kaur.<br />
Sama halnya dengan kabupaten lainnya di Bengkulu, Mukomuko pun tidak terlepas dari bencana gempa bumi, dimana pada tanggal 13 September 2007 terjadi gempa bumi yang memporak porandakan sebagian sebagaian penduduk Mukomuko, terutama di kecamatan Lubuk Pinang.<br Jangan heran kalau berada di Bengkulu, tidak terkecuali di Mukomuko, akan menemukan komunitas suku [[Jawa]], [[Sunda]], [[Minang]] dan lain sebagainya. Sebab, Bengkulu sejak zaman [[kolonial]] Belanda dijadikan "tanah harapan" bagi penduduk luar Bengkulu. Belanda mulai mendatangkan [[transmigran]] dari Pulau Jawa sejak tahun 1930./>
 
Sama halnya dengan kabupaten lainnya di Bengkulu, Mukomuko pun tidak terlepas dari bencana gempa bumi, dimana pada tanggal 13 September 2007 terjadi gempa bumi yang memporak porandakan sebagian sebagaian penduduk Mukomuko, terutama di kecamatan Lubuk Pinang. Jangan heran kalau berada di Bengkulu, tidak terkecuali di Mukomuko, akan menemukan komunitas suku [[Jawa]], [[Sunda]], [[Minang]] dan lain sebagainya. Sebab, Bengkulu sejak zaman [[kolonial]] Belanda dijadikan "tanah harapan" bagi penduduk luar Bengkulu. Belanda mulai mendatangkan [[transmigran]] dari Pulau Jawa sejak tahun 1930.
 
Pengiriman [[transmigran]] ke Bengkulu marak lagi sejak 1967. Bahkan, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1973 menetapkan Provinsi Bengkulu dan sembilan provinsi lainnya sebagai daerah [[transmigrasi]] di luar pulau Jawa. Salah satu kabupaten tujuan transmigran adalah Bengkulu Utara dan kebijakan itu berlanjut hingga sekarang. Tahun 2004 Bengkulu masih mendapat tambahan transmigran. Setiap keluarga transmigran disediakan tanah dua hektar. Mayoritas transmigran dari Jawa adalah petani. Kini sentra-sentra penduduk migran itu tumbuh menjadi sentra ekonomi.
 
== Perekonomian ==
Di sektor perkebunan komoditi unggulan daerah ini pada tahun 2006 berupa kelapa sawit (95.963 ton), karet (7.808 ton), dan kelapa dalam (1.384 ton). Untuk kegaiatan pertanian di daerah ini, hasil pertanian utama berupa tanaman pangan yang meliputi padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedele, kacang hijau.<br />
Sektor pertanian yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan menjadi tulang punggung perekonomian kabupaten barudaerah ini. Dari sensus yang sama diketahui penduduk yang bekerja 63.494 jiwa. Sebesar 77,8 persen atau 49.399 jiwa menggelutihasil pertanian. Sisanyaini menggantungkanberdampak hidupbesar dijuga sektor industri pengolahan,terhadap perdagangan,. angkutan,<br jasa dan sektor lainnya./>
 
Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahakan para pedagang utuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa, daerah ini juga telah memiliki berbagai sarana dan prasarana pendukung diantaranya sarana pembangkit tenaga listrik, air bersih, gas dan jaringan telekomunikasi.<br />
Tahun 2002, ketika masih menjadi wilayah Bengkulu Utara, Mukomuko menghasilkan 39.532 ton padi, terdiri atas 34.689 ton padi sawah dan 4.843 ton tadah hujan. Produksi padi tersebut 29 persen berasal dari Bengkulu Utara. Palawija yang dihasilkan wilayah ini merupakan 50 persen produksi Bengkulu Utara.
Lokasi Mukomuko yang strategis, yang terletak ditengah-tengah jalan lintas Dua Kota besar yaitu Kota Padang dan Kota Bengkulu. Infrastruktur yang mendukung, kualitas sumber daya manusia, potensi sektor manufaktur, perdagangan dan jasa yang sedang berkembang karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi Terutama daerah-daerah sekitarnya, menjadikannya sebagai sebuah kota yang menarik dan berdaya jual bagi para investor.
 
Produksi jagung 21.529 ton (69 persen), ubi kayu 24.608 ton (61 persen), kedelai 646 ton (64 persen) dan kacang hijau 763 ton (52 persen). Adapun ubi jalar dan kacang tanah di bawah 50 persen.
 
Penghasilan petani tiga tahun ke depan diramalkan meningkat bila pembangunan proyek irigasi bendungan [[Air Manjunto]] Kanan selesai sesuai rencana. Bendungan yang menaikkan air Sungai Air Manjunto ini akan melewati Desa Lalang Luas, Arah Tiga, Lubuk Pinang, [[Lubuk Gedang]] dan membasahi ladang-ladang tadah hujan di permukiman para transmigran yang ada di sana.
 
Konon, bendungan yang dananya berasal dari bantuan [[Jepang]] ini akan mampu mengairi sawah 4.919 hektar. Petani yang tadinya panen sekali setahun bisa menanam padi dua kali dan palawija sekali setahun.
 
Lahan kering yang tadinya hanya mengandalkan air hujan akan terjangkau saluran irigasi teknis. Bulan Oktober 2003 Japan Bank International Corporation (JBIC) menyetujui untuk mengucurkan dana Rp 112 miliar selama lima tahun anggaran dan pelaksanaannya dimulai akhir 2004 dan perkiraan selesai pertengahan 2010 untuk pekerjaan saluran induk.
 
Sebagian luas bumi Mukomuko juga diusahakan untuk perkebunan. Paling tidak di sana terdapat 63.669 hektar lahan perkebunan rakyat yang ditanami kopi, lada, cengkeh, karet, kayu manis, kelapa, kelapa sawit, kemiri, dan kapuk. Andalan utamanya adalah kelapa sawit, kelapa, kopi, karet, kayu manis dan lada.
 
Bagi penduduk Mukomuko, perkebunan ini sangat berarti kaRENA SUMBER PENDAPATAN
30.711 rumah tangga .Tahun 2002 produksi kelapa sawit 108.089 ton atau 62 persen produksi seluruh Bengkulu Utara
DAN KABUPATAEDN MUKOMUKO. Disusul kelapa 3.395.800 ton (52 persen), karet 36.571 ton (32 persen), lada 79 ton (26 persen), kayu manis 936 ton (68 ton) dan kopi 1.765 ton (18 persen).
 
Garis pantai yang berhadapan dengan Samudra Hindia merupakan KAWASAN nelayan kabupaten ini mencari ikan
. Tahun 2002 para nelayan mampu menangkap ikan 52.869 ton senilai Rp 158,6 miliar. Jumlah itu merupakan tiga perempat produksi ikan laut Bengkulu Utara.
 
Potensi kelautan kabupaten yang baru berumur satu tahun ini belum optimal dimanfaatkan. Tahun 2002 di Mukomuko terdapat 2.134 rumah tangga nelayan. Selama ini mereka menggunakan kapal motor, perahu motor tempel, perahu tradisional, payang, jaring pantai, dan juga pancing saat menangkap ikan. Ke depan, laut bukan saja menjadi gantungan hidup nelayan, namun menjadi andalan perekonomian wilayah ini.
 
Sementara itu, perikanan darat yang sekarang 173 hektar dipastikan mengalami peningkatan bila bendungan irigasi Air Manjunto terealisasi. Tahun 2002, dari kolam ikan petani dihasilkan 279 ton ikan yang bernilai sekitar Rp 2 miliar.
 
Para transmigran tidak hanya mengolah tanah. Mereka juga membawa kebiasaan dari tanah asal, di samping bertani juga beternak. Tenaga sapi dan kerbau bisa dimanfaatkan menggarap sawah. Selebihnya binatang tersebut juga merupakan tabungan keluarga. Paling tidak hingga akhir tahun 2002 terdapat 8.295 sapi, 5.550 kerbau dan 12.985 kambing.
 
Pertanian dan juga petaninya jelas sangat bergantung pada melimpah tidaknya air yang mengalir di tempat mereka tinggal. Sungai yang melewati daerah mereka bersumber dari hutan-hutan di sekitar tempat hidup mereka. Sebut saja salah satunya Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan daerah penyangganya.
 
Rusaknya hutan di daerah penyangga di Mukomuko pasti berpengaruh pada debit air sungai yang menjadi harapan para petani. Kalau itu terjadi, pertanian yang diharapkan menjadi saka guru perekonomian bisa-bisa hanya menjadi impian [[kabupaten]] di [[Daftar provinsi Indonesia|Provinsi]] [[Bengkulu]].
== Pariwisata ==
Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Mukomuko antara lain : Pantai Abrasi (Tapi Lauik), Danau Teratai Indah, Danau Lebar, Danau Nimbung, Dam Air Manjunto, Benteng Anna (Forth Anna, Pantai [[Air Rami]], Pantai Pandan Wangi dan yang tidak kalah menarik adalah [[Konservasi Penyu]], berlokasi di Desa [[Retak Ilir]] Kecamatan [[Mukomuko Selatan]]. [[Berkas:Pantai<br Abrasi.jpg|right|400px|judul]]/>
Warisan budaya lokal yang meliputi kemegahan budaya dan sejarah kerajaan, dapat digali bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi kota ini. untuk terus dilestarikan demi kelangsungan warisan dari masa lalu dan sejarah.
[[Berkas:Pantai Abrasi.jpg|right|400px|judul]]
 
== Kecamatan ==
Baris 77 ⟶ 59:
 
== Referensi ==
* [[Undang-Undang Nomor 3 tahun 2003 23 Mei 2003]].
{{reflist}}