Pragaan, Sumenep: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Raziq hasan (bicara | kontrib) |
Raziq hasan (bicara | kontrib) |
||
Baris 45:
Kondisi pendidikan Desa sangat memadai. Terutama pendidikan keagamaan. Pendidikan keagamaan di desa ini sangat kuat dimulai sejak tingkat kanak-kanak hingga pergruan Tinggi. Pendidikan yang paling penting dan sangat berpengaruh di desa ini adalah Yayasan AL-Amien. Tokoh penting dalam penyebaran dan pendidikan ke Islaman tidak terlepas dari peran seorang saudagar yang kaya raya pada jamannya yaitu Kiyai Gema. Selanjutnya melalui keturunannya berkembang pondok pesantren yang sangat besar pengaruhnya dalam kemajuan pendidikan agama Islam adalah Pondok Pesantren AL-Amin yang didirikan oleh Kiyai Jauhari dan selanjutnya diserahkan kepada putera-puterinya. Pondok pesantren putera Al-Amin dipimpin oleh Kiyai Ahmad Tijani (alm) yang menempuh pendidikan agama di Saudi Arabia dan sempat lama tinggal disana sebagai pejabat di Sekjen Rabitah Alam Islamie. Pimpinan harian lebih banyak dikelola oleh adiknya yaitu Kiyai Idries Jauhari. Pada sekitar tahun 1989-an adiknya Kiyai Mahtum yang sebelumnya menempuh pendidikan di saudi arabia dan sempat bermukim cukup lama disana pulang dan memimpin pondok pesantren puteri al-Amin.
===Kondisi Infrastruktur Desa===
Kondisi infrastruktur Desa sangat memadai. Desa ini dilalui oleh transportasi utama lintas propinsi. Selama 24 jam kendaraan umum dapat diakses. Bus jurusan Jakarta cukup banyak beroperasi. Pada jaman Belanda transportasi laut juga sangat pesat berkembang terutama oleh padra pengusaha Cina yang melayani rute dari desa ini ke pelabuhan di sepanjang pantai Utara Jawa Timur. Pada jaman itu jalur kereta api madura Jawa juga dibangun dan berkembang dengan pesat. Hasil pertanian utama yang banyak diikirim ke Jawa adalah gula, jagung, produk kerajinan daun lontar dan ikan asin. Saat ini perkantoran tingkat kecamatan ada di desa ini. PLN juga dibuka pada tahun 1970-an. Perusahaan air minum yang dikelola oleh swasta juga sudah beroperasi secara baik sejak sekitar tahun 1990-an. Rumah-rumah baru dengan gaya arsitektur modern banyak tumbuh dan mobil-mobil mewah menjadi pemandangan biasa di desa ini. Salah satu rumah yang menonjol akibat pergauan pedagang dengan para juragan di Jawa khususnya pabrik tembakau adalah kemunculan rumah dengan [http://arsitektur%20jengki arsitektur jengki]. Pada umumnya rumah jenis ini dimiliki oleh saudagar tembakau. Beberapa diantaranya milik H.Hasan Basri, H. Samsul di Kapedi dan milik keluarga H. Monier dan keluarga H. Fathorrahman
=Hubungan Sosial Agama=
Satu hal yang sangat penting pula adalah peran penguasaha dalam pengembangan keislaman di desa. Pengusaha dan kiyai berkolaborasi dalam mejukan pendidikan di desa. Pengusaha menjadi tulang punggung dalam pendanaan pengembangan pondok pesantren. Demikian pula banyak pemuda-pemuda yang cerdas diberangkatkan ke berbagai kota untuk menimba ilmu ke Islaman atas biaya penguasaha dan selanjutnya para pemuda tersebut diminta kembali ke desa untuk bersama-sama mengembangkan ilmu dan pendidikan yang telah dirintis oleh para Kiyai.
|