Komando Pasukan Khusus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Kopassus''' merupakan singkatan dari '''Komando Pasukan Khusus''' adalah bagian dari Bala Pertahanan Pusat yang dimiliki oleh [[TNI Angkatan Darat]] yang memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat disetiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.
Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat. Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan DI/TII, penumpasan PRRI/Permesta, operasi Trikora, operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, operasi Seroja di Timor Timur, Operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, serta berbagai operasi militer lainnya.
Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya, sehingga tidak heran pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto Berani, Benar, Berhasil.
Baris 36:
{{stub}}
== Struktur Satuan Kopassus ==
Baris 58 ⟶ 59:
Komandan Grup berpangkat Kolonel, Komandan Bataliyon berpangkat Letnan Kolonel, sedang Komandan Tim, Unit, atau Satuan Tugas Khusus, adalah perwira yang pangkatnya disesuaikan dengan beban tugasnya (mulai Letnan sampai Mayor).
== Daftar Komandan Kopassus ==
Baris 108 ⟶ 110:
== Isu yang terkait dengan Kopassus ==
Nama besar dan citra yang disandang Kopassus sejak didirikannya menyebabkan banyaknya pihak yang menarik-narik Kopassus untuk masuk kedalam kegiatan bernuansa politis.
Kopassus sejak dulu telah menjadi tempat persemaian perwira-perwira muda potensial, yang kelak mengisi pos-pos jabatan pimpinan TNI. Nama-nama seperti Benny Moerdani, Sintong Panjaitan, Yunus Yosfiah, Agum Gumelar, Hendro Priyono, Prabowo, dan lain-lain, adalah perwira-perwira yang sudah dikenal publik, saat mereka masih berpangkat Kapten atau Mayor, berkat prestasi mereka di lapangan.
Pada tahun 1998, nama Kopassus sempat tercoreng berkaitan dengan aktifitas dari Tim Mawar yang dituding bertanggung jawab terhadap kegiatan penculikan dan penghilangan nyawa beberapa aktifis pro demokrasi.
{{stub}}
== Kaitan Luar ==
|