Injil: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 21:
Irenaeus menyatakan bahwa ada empat injil yang adalah tiang-tiang gereja.
: “tak mungkin ada lebih atau kurang daripada empat," katanya, sambil mengajukan [[analogi]] sebagai logikanya bahwa ada empat penjuru dunia dan empat arah angin (1.11.8). Citranya ini, yang diambil dari [[Kitab_Nabi_Yehezkiel|Kitab Yehezkiel]] 1:10, tentang takhta Allah yang didukung oleh empat makhluk dengan empat wajah—"Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang"— ekuivalen dengan Injil yang "berwajah empat", adalah lambang-lambang konvensional dari para penulis Injil: singa, lembu, rajawali, dan manusia. Irenaeus berhasil menyatakan bahwa keempat Injil itu bersama-sama, dan hanya keempat Injil inilah, yang mengandung kebenaran. Dengan membaca masing-masing Injil di dalam terang yang lainnya, Irenaeus menjadikan ''Yohanes'' sebagai lensa untuk membaca ''Matius'', ''Markus'' dan ''Lukas''.
Pada peralihan [[abad ke-5]], [[Skisma Gereja Barat dan Timur|Gereja Barat]] di bawah [[Paus Inosentus I]], mengakui sebuah [[kanon Alkitab]] yang meliputi keempat Injil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, yang sebelumnya telah ditetapkan pada sejumlah Sinode regional, yaitu [[Konsili Roma]] (382), [[Sinode Hippo]] (393), dan dua [[Sinode Karthago]] (397 dan 419).<ref>{{cite web| url = http://www.catholicevangelism.org/bible-dates1.shtml| title = Protestantism: A Historical and Spiritual Wrong Way Turn| diakses 11 Juli 2006| last = Pogorzelski| first = Frederick| year = 2006| work = Bible Dates| publisher = CatholicEvangelism.com| pages = 1}}</ref> Kanon ini, yang sesuai dengan kanon Katolik modern, digunakan dalam [[Vulgata]], sebuah terjemahan Alkitab dari awal abad ke-5 yang dikerjakan oleh [[Hieronimus]]<ref>{{cite web| url =
|