Kota Bitung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Defdy Sigar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
 
== Sejarah ==
Menurut cerita sejarah, nama Bitung diambil dari nama sebuah pohon yang tumbuh di daerah utara Jazirah Pulau Sulawesi. Oleh penduduk yang pertama kali mendiami kota Bitung yang di pimpin oleh Dotu Hermanus Sompotan yang dalam bahasa daerah disebut dengan "Tundu'an" atau pemimpin, Dotu Hermanus Sompotan tidak sendirian tetapi pada saat itu dia datang bersama dengan Dotu Rotti, Dotu Wullur, Dotu Ganda, Dotu Katuuk, Dotu Lengkong,mereka semua dikenal dengan sebutan 6 Dotu "Tumani Bitung" membuka daerah tersebut mereka semua berasal dari minahasa sub-etnis Tonsea , dan kemudian menamakan daerah yang baru dibukanya itu dengan nama Bitung karena jenis pohon ini banyak terdapat di daerah tersebut.
Daerah pantai yang baru ini ternyata banyak menarik minat orang untuk datang dan tinggal menetap sehingga lama kelamaan penduduk Bitung mulai bertambah. Sebelum menjadi kota, Bitung hanyalah sebuah desa yang dipimpin oleh Arklaus Sompotan sebagai Hukum Tua (Lurah)pertama desa Bitung dam memimpin selama kurang lebih 25 tahun, yang pada saat itu Desa Bitung adalah termasuk dalam Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa.Seiring sejalan dengan perkembangan Bitung sebagai suatu kawasan yang strategis maka pada kepemimpinan Gubernur H.V Worang sekitar akhir tahun 1970-an diangkatlah Walikota Pertama yaitu Wempie Worang Yang merupakan adik Dari Gubernur H.V Worang. Dari Sekitar tahun 1940-an, para pengusaha Jepang yang mengusahakan Laut Sulawesi tertarik dengan keberadaan Bitung dibandingkan Kema (di Wilayah Kabupaten Minahasa) karena menurut pandangan mereka Bitung bisa dijadikan pelabuhan pengganti Kema. Bitung memiliki [[Pulau Lembeh]]yang merupakan milik dari Dotu Xavier Dotulong, yang bisa dijadikan pelabuhan yang baik sepanjang tahun karena dapat melindungi Bitung dari terpaan angin dan gelombang yang besar.
 
{{Kota Bitung}}