Dielektrik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Oi sanjaya (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Oi sanjaya (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 51:
Lebih jauh, bahwa pengutuban hanya bergantung pada medan listrik pada waktu lampau (yaitu <math>\chi_e(\Delta t) = 0</math> untuk <math>\Delta t < 0</math>), sebagai konsekuensi atas hukum sebab-akibat, pengutuban memiliki [[hubungan Kramers–Kronig]] pada kerentanan <math>\chi_e(0)</math>.
==Pengutuban dielektrik==
<!-- TEKS DIBAWAH INI DIAMBIL DARI en PADA 27 JULI 2011 UNTUK SAYA TERJEMAHKAN, JANGAN DIHAPUS DULU --▼
===Permodelan atom sederhana===
[[File:dielectric model.svg|right|thumb|400px|Interaksi medan listrik dengan permodelan atom dielektrik klasik.]]
Dalam pendekatan teori klasik tentang permodelan dielektrik, sebuah bahan terbuat dari atom-atom. Tiap atom terdiri dari awan bermuatan negatif ([[elektron]]) terikat dan meliputi titik bermuatan positif di tengahnya. Dengan keberadaan medan listrik disekeliling atom ini maka awan bermuatan negatif tersebut berubah bentuk, seperti yang terlihat pada gambar yang atas-kanan .
Hal ini dapat dipandang secara sederhana sebagai [[dwikutub]] (''dipole'') dengan menggunakan [[prinsip-prinsip superposisi]]. Dwikutub ini dicirikan oleh [[momen dwikutub listrik|momen dwikutubnya]], yaitu besaran vektor yang ditampilkan pada gambar sebagai panah biru dengan tanda ''M''. Yang berperan membentuk perilaku dielektrik adalah Hubungan antara medan listrik dan momen dwikutubnya. (Catatan bahwa pada gambar momen dwikutub digambarkan mengarah pada arah yang sama dengan medan listrik, hal ini tidak selalu benar-benar terjadi, dan ini hanya merupakan penyederhanaan saja, namun penggambaran seperti ini biasanya masih sesuai untuk berbagai bahan.)
Ketika medan listrik hilang, atom-atom pada bahan tersebut kembali pada keadaan sebelumnya. Waktu yang diperlukan untuk berubah-ubah keadaan ini disebut waktu [[Relaksasi (fisika)|Relaksasi]]; grafiknya berbentuk penurunan secara ekponensial.
Hal ini merupakan dasar permodelan dalam bidang fisika. Perilaku dielektrik saat ini bergantung pada situasinya. Makin rumit situasinya makin rumit pula permodelan yang harus dibuat untuk menjelaskan perilaku bahan dielektrik secara akrat. Permasalahan paling mendasar adalah:
*Apakah medan listrik dalam bahan tersebut konstan ataukah berubah sejalan waktu?
**Jika berubah sejalan waktu, seberapa besar perubahannya?
*Bagaimana ciri-ciri bahan tersebut?
**Apakah arah medan listrik merupakan [[isotropi]] yang penting?
**Apakah bahan tersebut [[homogen]]?
**Adakah batasan-batasan yang harus diperhatikan?
*Apakah harus diperhatikan bila sistemnya [[sistem linear|linear]] atau [[sistem nonlinear|nonlinear]]?
Hubungan antara medan listrik '''E''' dan momen dwikutub '''M''' mempengaruhi perilaku bahan dielektrik, yang mana pada bahan tertentu, dapat dicirikan melalui fungsi '''F''' dengan persamaan:
:<math>\mathbf{M} = \mathbf{F}(\mathbf{E})</math>.▼
Ketika medan listrik dan jenis bahan telah ditentukan, lalu ditentukan fungsi ''F'' paling sederhana untuk mendapatkan hasil paling mendekati dari sifat yang diinginkan.
▲:<math>\mathbf{M} = \mathbf{F}(\mathbf{E})</math>.
▲<!-- TEKS DIBAWAH INI DIAMBIL DARI en PADA 27 JULI 2011 UNTUK SAYA TERJEMAHKAN, JANGAN DIHAPUS DULU --
===Dipolar polarization===
|