Telaga Ngebel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anashir (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Anashir (bicara | kontrib)
Baris 3:
 
==Legenda==
Telaga Ngebel dihubungkan dengan kisah seekor ular naga bernama “Baru Klinting“. Ular tersebut merupakan jelmaan dari Patih Kerajaan Bantaran Angin. Kala itu Sang patih sedang bermeditasi dengan wujud ular, dan secara tak sengaja ada seorang warga yang membawa ular jelmaan tersebut ke desa.<ref name="ngebel">[http://today.co.id/read/2011/05/30/35258/legenda_baru_klinting_ala_loch_ness_dari_ponorogo Legenda 'Baru Klinting' ala Loch Ness dari Ponorogo], 30 Mei 2011, diakses pada 5 Agustus 2011</ref>
 
Sesampainya di desa, ular jelmaan tersebut hendak dijadikan makanan karena ukuran tubuhnya yang besar. Sebelum dipotong ular tersebut secara ajaib menjelma menjadi anak kecil, yang kemudian mendatangi masyarakat dan memutuskan membuat sayembara.<ref name="ngebel" />
 
Sang bocah kemudian menancapkan lidi di tanah<ref name="ngebel" />, versi yang lainnya menyebutkan bahwa yang ditancapkan adalah centong nasi.<ref name="ngebel1">[http://books.google.co.id/books?id=wPMv0sItutAC&pg=PA24&lpg=PA24&dq=Sejarah+Telaga+Ngebel&source=bl&ots=EbK_GYj9ur&sig=Vc-RPgM_G8RomWCMtGqrSSAcqEE&hl=id&ei=NmU7TurkLIuqrAfjyeT4Dw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CBMQ6AEwADgo#v=onepage&q&f=false Cerita rakyat dari Jawa Timur, Volume 2 hal. 17-24], Dwianto Setyawan</ref>. Namun tidak ada yang berhasil mencabutnya. Bocah ajaib itulah yang berhasil mencabutnya. Dari lubang bekas ditancapkannya lidi atau centong tersebut keluarlah air yang kemudian menjadi mata air yang menggenang hingga membentuk sebuah Telaga. Oleh penduduk desa sekitarnya, telaga tersebut diberi nama telaga Ngebel, artinya telaga yang mengeluarkan bau menyengat.<ref name="ngebel1" />
Sang bocah kemudian menancapkan lidi di tanah, dan mengumumkan dalam sayembara barang siapa yang mampu mencabut lidi yang ditancapkan di tanah maka ia akan mendapatkan hadiah berupa emas dan perak sepuasnya. Akhirnya dengan tawaran yang menggiurkan tersebut para warga mencoba menarik lidi dari tanah. Hasilnya tak seorangpun berhasil mencabut lidi itu dari tanah.
 
Legenda Telaga Ngebel ini konon terkait erat dan memiliki peran penting dalam sejarah Kabupaten Ponorogo. Konon salah seorang pendiri Kabupaten ini yakni Batoro Kantong. Sebelum melakukan syiar Islam di Kabupaten Ponorogo, Batoro menyucikan diri terlebih dahulu di mata air, yang ada di dekat Telaga Ngebel yang kini dikenal sebagai Kucur Batoro..<ref name="testngebel">[http://today.co.id/read/2011/05/30/35258/legenda_baru_klinting_ala_loch_ness_dari_ponorogo Legenda 'Baru Klinting' ala Loch Ness dari Ponorogo], 30 Mei 2011, diakses pada 5 Agustus 2011</ref>
Karena tidak ada yang berhasil mencabut lidi tersebut kemudian, jelamaan bocah itulah yang berhasil mencabut lidi itu. Dari lubang bekas lidi tersebut keluarlah air yang kemudian menjadi mata air yang menggenang hingga membentuk Telaga Ngebel.
 
Legenda Telaga Ngebel ini konon terkait erat dan memiliki peran penting dalam sejarah Kabupaten Ponorogo. Konon salah seorang pendiri Kabupaten ini yakni Batoro Kantong. Sebelum melakukan syiar Islam di Kabupaten Ponorogo, Batoro menyucikan diri terlebih dahulu di mata air, yang ada di dekat Telaga Ngebel yang kini dikenal sebagai Kucur Batoro..<ref name="test">[http://today.co.id/read/2011/05/30/35258/legenda_baru_klinting_ala_loch_ness_dari_ponorogo Legenda 'Baru Klinting' ala Loch Ness dari Ponorogo], 30 Mei 2011, diakses pada 5 Agustus 2011</ref>
==Catatan kaki==
<references />