Raymond Westerling: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 10:
==Pembantaian Westerling==
{{utama|Pembantaian Westerling}}
Westerling tiba di Makassar pada [[5 Desember]] [[1946]], memimpin 120 orang [[Pasukan Khusus]] dari DST. Dia mendirikan markasnya di desa [[Matoangin]]. Di sini dia menyusun strategi untuk Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan) dengan caranya sendiri, dan tidak berpegang pada ''Voorschrift voor de uitoefening van de Politiek-Politionele Taak van het Leger - VPTL'' (Pedoman Pelaksanaan bagi Tentara untuk Tugas di bidangbidan Politik dan Polisional), di mana telah ada ketentuan mengenai tugas intelijen serta perlakuan terhadap penduduk dan tahanan. Suatu buku Pedoman untuk Counter Insurgency. Saat inilah terjadi peristiwa [[Pembantaian Westerling]]
 
Reputasi Pasukan Khusus DST dan komandannya, Westerling melambung tinggi. Media massa Belanda memberitakan secara superlatif. Ketika pasukan DST tiba kembali ke Markas DST pada [[23 Maret]] [[1947]], mingguan militer ''Het Militair Weekblad'' menyanjung dengan berita: "''Pasukan si Turki kembali.''" Berita pers Belanda sendiri yang kritis mengenai pembantaian di Sulawesi Selatan baru muncul untuk pertama kali pada bulan Juli 1947.