Gereja Tiberias Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 11:
 
Dan kini Gereja Tiberias ada di beberapa kota, antara lain [[Jakarta]], [[Manado]], [[Bandung]], [[Surabaya]], [[Batam]], [[Makassar]], [[Semarang]]
 
Gereja Tiberias juga pernah mencoba membuka cabang di medan yaitu di yuki simpang raya
, dan anak cabang di berastagi kabupaten karo tepatnya di desa gongsol.
kelemahannya adalah gereja mencoba untuk mencari jemaat yang sudah kristen, bukannya mencari jiwa baru yang belum mengenal kristus. di berastagi gereja tersebut mengalami kemunduran akibat tidak adanya kesepahaman antara gembala dan pemilik gedung.
di medan juga gereja mengalami kemunduran dan hantaman besar, bahkan ada pendeta yang memilih untuk menikah lagi setelah istrinya meninggal, daripada melayani jemaat.
begitu juga pelayanan pemuda, banyak yang keluar masuk, karena tujuan melayani adalah untuk cari uang dan cari teman. gereja di yuki simpang raya akhirnya tak terpertahankan dan mundur menggunakan gedung sekolah.
Tiberias adalah gereja yang memiliki pertumbuhan jemaat tercepat dalam sejarah gereja Indonesia. Gereja ini juga mempunyai beberapa lembaga yang dibawahi oleh gereja seperti STT Tiberias (Duta Merlin dan Roxy), Sekolah Alkitab Tiberias, dll. Walaupun demikian, dari semua lulusan STT-nya, hanya sekitar dua orang yang kemudian menjadi pengkhotbah di Gereja Tiberias tersebut.
 
Baris 27 ⟶ 23:
# Pelepasan Resesi Ekonomi
 
pengajaran yang di tekankan di gereja ini, tidak jauh berbeda dengan gereja karismatik lainnya. yang palling dominan adalah mengenai teologi kemakmuran. dimana yang menjadi ayat kesukaan ataupun ayat emas yang diandalkan pendeta ialah maleakhi 3:10. dimana isinya adalah ajakan supaya jemaat memberikan 10% dari pendapatan mereka ke Tuhan melalui gereja. Ajaran seperti ini adalah ajaran yang kontroversi dimana pendeta mengatakan semakin banyak anda menabur uang, maka semakin banyak anda akan memanen uang. Tuhan berjanji akan memberikan anda rumah jika anda mau memberikan 10% pendapatan anda kepada gereja Tiberias.
Yang menjadi perdebatan teologia kristus, adalah bahwa di perjanjian baru tidak pernah Yesus membahas tentang perpuluhan. Yesus lebih menekankan ajaran kasih, bukan masalah keuangan. Jemaat sudah lebih kritis dalam memahami teologi.
gilbert lumoindong termasuk pendeta yang suka menggemborkan maleakhi 3:10. yaitu tentang kewajiban untuk memberi uang kepada pendeta ataupun gereja sebanyak 10% penghasilan.
gereja ini tidak pernah terbuka mengenai keuangannya kepada jemaat. karena gereja ini menerapkan prinsip otoritas, dimana ditekankan kepada jemaat supaya percaya 100% kepada pendeta dan jangan pertanyakan kemana uang yang diberikan jemaat. dan penekanan terutama adalah bila jemaat memberi kepada pendeta sama artinya memberi kepada tuhan
 
 
Tahun 2006, Pdt. Gilbert Lumoindong yang merupakan Ketua 2 Sinode Tiberias mengundurkan diri dari Tiberias karena dia menjadi gembala jemaat di GBI Glow Fellowship Centre
kemungkinan karena adanya keinginan untuk menyebarkan teologia kemakmuran
 
9 Agustus 2008, bertempat di Dome World Harvest Center, Lippo Karawaci Tangerang, Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia, Pdt. DR. Yesaya Pariadji ,diwisuda mendapatkan gelar Doctor of Ministry in leadership and transformation,dari Harvest International Theologial Seminary (HITS). Disertasi yang ditulis oleh Pdt. DR. Yesaya Pariadji untuk melengkapi persyaratan akademik di beri judul TINJAUAN HISTORIS PENDIRIAN & PERKEMBANGAN GEREJA TIBERIAS INDONESIA