Kungfu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 21:
Ilmu bela diri ''Kungfu'' pada mulanya berkembang dari kebutuhan dan kemampuan manusia untuk bertahan hidup, baik untuk membela diri dari berbagai jenis serangan binatang buas, berburu untuk mendapatkan makanan, maupun untuk berperang melawan kelompok manusia lain yang dianggap menjadi ancaman terhadap keamanan hidup mereka. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan tentang obat-obatan dan tubuh manusia di Tiongkok kuno - serta perang saudara yang berkepanjangan, Seni Bela Diri ''Kungfu'' pun berkembang pesat dan menyebar luas, sehingga membawa banyak kontribusi dan memengaruhi cikal bakal berbagai jenis ilmu bela diri di [[Asia]], seperti [[Karate]], [[Kempo]], [[Pencak Silat]] dan lain sebagainya.
Kungfu mempunyai sejarah dan merupakan tradisi ilmu bela diri yang sangat panjang, ketat, teruji dan efektif sejak 5.000 tahun yang lalu, bersamaan dengan munculnya aliran kepercayaan [[Dao]] ([[Taoisme]]) yang kemudian berkembang menjadi agama yang memiliki kekhususan sendiri. Pada tahun 2.500-an mulai bermunculan berbagai aliran Kungfu yang melegenda hingga kini, dimulai dari Kuil atau [[Vihara Shaolin]] (Siaw Liem Sie), Wudang (Butong), Omei (Emei-Gobi), Kun Lun, Hua San, Thian San, Khongtong dan lain-lain. Secara umum, terdapat 100 lebih aliran Kungfu dan ribuan jurus serta berbagai jenis ilmu yang unik dan aneh, mulai dari yang paling keras dan ganas (''external arts'') hingga ilmu yang paling lembut dan ringan seperti kapas (''internal arts''). Berbagai aliran dan ilmu yang masih eksis hingga kini adalah Hung Gar, Lohan, Ngo Cho, Pek Ho, Eng Jiaw, Qin Na, Wing Chun, Tai Chi Quan, Hsing I, Ba Gua, Yi Quan, Fan Zi Quan, Chang Quan dan lain-lain.
'''Para Pendekar Kungfu masa lalu yang terkenal memberikan kontribusinya dalam Dunia Kungfu Tiongkok antara lain:'''
'''1) [[Bodhidharma]] (Da Mo/Tat Mo atau Daruma dalam bahasa Jepang).'''
Beliau adalah pendeta spiritual Zen Budha dari India yang bertapa sembilan tahun di Kuil Shaolin dan pencipta berbagai jenis ilmu legendaris seperti: Ilmu Perubahan Urat dan Otot (Yi Jin Jing/I Chin Ching), Sembilan Matahari (Kiu Yang Cin Keng), Otot Kawat Tulang Besi (Tiet Sin Kun), Baju Besi Emas (Genta Emas), Lima Jurus Hewan, Jari Zen, dan lain-lain. Namun sayangnya, beberapa di antara ilmu tersebut sudah lenyap. Konon pada saat menyeberang lautan hingga ke Tiongkok, beliau hanya berdiri di atas sebatang dahan kecil, dan di tembok gua tempat pertapaan Bodhidharma di Kuil Shaolin hingga kini terdapat bayangan lekuk tubuhnya yang terbentuk pada saat ia bermeditasi dan bersandar di tembok gua tersebut. Selama sembilan tahun bermeditasi di gua tersebut, Bodhidharma mampu mendengar pembicaraan berbagai jenis mahluk hidup, misalnya semut yang berada di sana.
'''2) Thio Sam Hong (Thio Kun Po/Zhang Jun Bao/Zhang San Feng).'''
Di masa mudanya, Thio Sam Hong adalah murid yang sangat berbakat di Kuil Shaolin. Karena diperlakukan semena-mena oleh para seniornya, beliau keluar dari Kuil Shaolin dan belajar mengembangkan Kungfu sendiri dengan memperhatikan berbagai fenomena alam seperti terpaan angin keras terhadap pohon bambu, pertarungan bangau dan ular, kokohnya pertahanan belalang sembah dari terpaan angin, dan lain-lain. Setelah mengerti dan memahami Intisari Alam Semesta, Thio Sam Hong muda menyepi di gunung Hua San untuk menyempurnakan ilmu-ilmunya. Pada saat beliau turun gunung, beliau menjelajahi seluruh Tiongkok dan mengadu ilmunya dengan para ahli bela diri dan para pendekar dari berbagai aliran. Berdasarkan literatur kuno, tercatat dua pertarungan yang sangat terkenal. Pertarungan yang pertama adalah pertarungan antara Thio Sam Hong dengan pegulat nomor satu Mongol yang sangat besar, kuat dan agresif. Belakangan diketahui bahwa pegulat tersebut juga sangat ahli dalam berbagai aliran Kungfu Tiongkok. Pegulat Mongol tersebut konon mengalahkan banyak petarung Kuil Shaolin dan sejumlah pendekar aliran keras lainnya. Pertarungan antara Thio Sam Hong dengan Pegulat Mongol tersebut dimenangkan oleh Thio Sam Hong dengan ilmu barunya, yaitu Tai Chi Quan[[Taijiquan]]. Pertarungan kedua adalah pertaruangan Thio Sam Hong yang seorang diri mengalahkan lebih dari 100 orang gangster di sarang penyamun hanya dengan tangan kosong. Semenjak itu, Thio Sam Hong diakui oleh seluruh kalangan persilatan sebagai Pendekar Tanpa Tanding saat itu. Setelah merasa cukup dalam perantauanya, Thio Sam Hong naik ke gunung Wudang (Butong) dan mendirikan Perguruan Wudang dengan basis utama pengajarannya, yaitu Taoisme. Thio Sam Hong sendiri diyakini merupakan Pencipta Ilmu Tai Chi, dan sangat ahli dalam Ilmu Tao Yin (Nei Kung). Konon Thio Sam Hong hidup dalam 3 (tiga) zaman dinasti, yakni [[Dinasti
'''3) Yue Fei (Jenderal Yue Fei, Tangyin-Provinsi Henan, 1103-1142).'''
Beliau adalah Jenderal Patriot yang terkenal dari Kekaisaran [[Dinasti
'''4) Qi Jiguang (1528-1588).'''
|