Edwin Lau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PL230Fahmy (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Rex Aurorum (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 27:
Edwin tidak memiliki latar belakang sebagai [[koki]]. Ayahnya seorang kontraktor, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. Edwin awalnya juga tak pandai memasak. Tapi ketekunan sekaligus keyakinan untuk menekuni bidang ini membuka pintu-pintu kesuksesan.
Edwin mulai terjun dan jatuh cinta pada dunia kuliner ketika kuliah D-3 di Jurusan Perhotelan Pariwisata [[Akademi Pelita Harapan]]. Saat kuliah, dia sempat magang di Sakana Japanese Restaurant, Jakarta. Dia lalu menjadi
Dalam perjalanannya, Edwin kemudian memutuskan untuk menjadi ''healthy chef''. Kemudian ia belajar tentang nutrisi di ''Food and Drug Administration'' (FDA).
===
Kariernya menanjak cepat ketika menjadi finalis ''Men's Health Be Our Cover'' pada 2006. Bentuk tubuhnya yang kekar dan sehat memperkuat citranya sebagai
Edwin punya pola makan yang berbeda dengan orang kebanyakan. Makanannya dikukus atau dipanggang, tidak pakai garam, minyak, gula, dan bumbu. Perubahan pola makan itu terjadi ketika ia sadar bahwa ada sejumlah anggota keluarganya yang terkena penyakit gula dan kanker. Itu juga memberi nilai positif untuk bidang yang dipilihnya.<ref>[http://www.tempointeraktif.com/hg/kuliner/2010/04/28/brk,20100428-243760,id.html Biografi di Tempo Interaktif]</ref>
Baris 40:
* D-3 Pariwisata Akademi Pelita Harapan (2000-2003)
==
* Sakana Japanese Restaurant, [[Jakarta]] (2001-2002)
* The Ritz Carlton, [[Bali]] (2002-2003)
|