Agastya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
M. Adiputra (bicara | kontrib) merapikan |
||
Baris 1:
[[File:WLA lacma 12th century Maharishi Agastya.jpg|thumb|240px|right|Arca Resi Agastya dari [[Bihar]], [[India]]. Agastya digambarkan sebagai sosok [[resi]] yang berjanggut dan berperut buncit.]]
'''Agastya''' ([[bahasa Tamil|Tamil]]:அகத்தியர் Akattiyar, [[Sanskerta]]:अगस्त्य, [[bahasa Melayu|Melayu]]: Anggasta, [[bahasa Thai|Thai]]: Akkhot) adalah seorang [[resi]] dari [[India Selatan]]. Di dalam sejarah penyebaran Agama Hindu, Resi Agastya adalah sangat terkenal jasa-jasanya. Menurut pustaka ''[[Purana]]'' dan ''[[Mahabharata]]'', beliau lahir di Kasi ([[Benares]]) sebagai penganut [[Siwa]] yang taat.
== Pranala luar ==
{{commons category}}
* {{en}} [http://www.tillai.com/ Home of God Natarajar]
* {{en}} [http://www.agasthiar.org/ Agasthiar.org]
* {{en}} [http://www.agnisiksha.org/ Agnisiksha.org]
* {{en}} [http://www.ias.ac.in/currsci/dec252005/2174.pdf Folklore and Astronomy: Agastya a sage and a star]
* {{en}} [http://www.puja.net/wordpress/podcast-2/ Podcast on Agastya with recitation of his Aditya Hridayam and Lalitha Trishati]
{{hindu-bio-stub}}
[[Kategori:Resi]]
▲Di Indonesia denagn jelas disebut dalam prasasti Dinaya. Di Jawa Timur pada abad ke 8 dibuatkan pelinggih untuk beliau. Oleh karena kebesaran dan kesucian Maha Rsi Agastya, maka juga disebut Bhatara Guru sebagai perwujudan Siwa di dunia mengajarkan Dharma. Di dalam sejarah agama Hindu di Indonesia, Maha Rsi Agastya disucikan namanya dalam prasasti-prasasti dan kesusastraaan-kesusastraan kuno. Yang terdahulu sekali menyebut nama beliau ialah prasasti Dinaya di Jawa Timur tahun Saka 682 di mana seorang Raja bernama Gajayana membuat pura suci yang sangat indah untuk Maha Rsi Agastya dengan maksud untuk memohon kekuatan suci untuk mengatasi kekuatan yang gelap. Juga di Porong (Jawa Tengah). Prasasti tahun Saka 785 menyebutkan bahwa “Selama matahari dan bulan ada di cakrawala dan selama dunia ini dikelilingi oleh empat Samudra, selama dunia ini dipenuhi oleh hawa, selama itu ada kepercayaan kepada Maha Rsi Agastya.”
[[en:Agastya]]
|